Senantiasa mengendalikan pola pikir. Salah seorang filsuf Stoa yang bernama Epictetus mengutarakan bahwa kita bisa mengendalikan apa yang terjadi di dalam diri kita. Di saat orang lain memperlakukan kita dengan buruk, itu adalah hal yang tak dapat kita kendalikan. Tetapi, kita dapat mengontrol emosi dalam menyikapi perlakuan buruk tersebut. Itu berarti, yang dapat kita kendalikan hanyalah diri kita sendiri, bukan orang lain.
Menerima segala sesuatu yang terjadi. Konsep stoisisme juga menyadarkan kita tentang dunia yang tak hanya berputar di sekeliling kita saja. Sebagaimana yang Epictetus katakan, jika kita berharap semesta akan memberi segala hal yang kita inginkan, maka justru kekecewaanlah yang akan kita dapatkan. Namun, apabila kita menerima segala sesuatu yang diberikan oleh semesta, maka kebahagiaan akan terus mewarnai hidup kita.
      Jadi, dapat disimpulkan bahwa filsafat stoisisme ini sangat membantu kita untuk memandang kehidupan menjadi lebih positif. Dengan begitu, kebahagiaan dalam hidup akan segera tercapai. Sebab tak ada lagi yang perlu dikhawatirkan dalam hidup ini. Hingga pada intinya, kita tidak perlu bersusah payah untuk mengubah hal yang berada di luar kendali kita. Sebaliknya, fokuslah terhadap hal yang memang bisa kita kendalikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H