Mohon tunggu...
KOHATI KOM FISIP CAKABA
KOHATI KOM FISIP CAKABA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pentingnya Partisipasi Warga Negara dalam Aktivitas Politik (Penulis Muhammad Sidqi)

13 November 2022   18:27 Diperbarui: 14 November 2022   09:24 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                   Doc Internet

Mmmmm; lupa, mau ngapain ya barusan

Oh iya, saya mau ngajak orang-orang yang baca tulisan ngalor ngidul ini buat ngerenungin suatu hal.

Kalo kita sadar nih ya, salah satu permasalah fundamental negara ini itu kurangnya partisipasi kita sebagai rakyat Indonesia, sebagai pemuda/i Indonesia, sebagai mahasiswa/i Indonesia dalam aktivitas politik.

Bentar! biar engga salah paham, saya mau lurusin dulu maksud saya apa. Sua tidak bermaksud buat mendorong orang-orang buat jadi kader partai politik, pengurus partai politik apalagi ikut berkontestasi jadi peserta calon anggota legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Jadi gini ya, politik dalam teori klasik Aristoteles dimaknai sebagai upaya yang dilakukan warga negara untuk mencapai kebaikan bersama. sedangkan menurut Plato, politik dimaknai sebagai alat untuk memajukan kesejahtraan umum.

Kalo kita pakai definisi dua tokoh itu (terus ya emang idealnya pake definisi itu, orang adanya kata "politik" aja di zaman dia).

Berarti kalo gitu ya, harus banget dong kita sebagai rakyat Indonesia, sebagai pemuda/i Indonesia, sebagai mahasiswa/i Indonesia untuk terlibat dan berpartisipasi dalam aktivitas politik (dalam upaya yang ditempuh warga negara dalam mencapai kebaikan dan kesejahtraan bersama)

Ya minimal di level mengontrol pemerintah dalam menyelenggarakan kenegaraan kita harus berpartisipasi, di level menyampaikan aspirasi kita itu harus kenceng. teriak sampai kita didenger!

Nih saya mau nawarin tawaran berupa strategi dan upaya apa yang relevan di zaman sekarang ini, ya minimal secara teoritis dijelasin dan dijustifikasi oleh Jeremy Heimans dalam buku New Power dan Eric Liu dalam buku You are More Powerful that You Thing: A Citizen's Guide to Making Change Happen.

Pertama, bisa kalian follow akun-akun official yang berkaitan sama lembaga negara (kaya DPRRI, KEMENAG, POLRI, KEMENDIBUD, KESDM dll) follow akun-akun IG yang berkaitan sama pelaku akivitas politik (kaya akunya megawati, Jokowi, Puan, Gus Muhaimin, Ridwan Kamil dll) akun-akun Partai Politik (kaya DPP PDIP, DPP PKB, DPP PKS dll)

Kedua, banjirilah kolom komentar akun-akun tsb dengan kritikan. ingat! kritikan ya buka hate speech! kalo bisa sampe bug IG mereka. Teriak, tuangkan ide dan gagasan yang menurut kalian itu relevan sebagai solusi atas permasalahan yang sedang terjadi, minimal isu yang kalian angkat itu viral, biar cepet ditindak.

Takut? bisa kok pake akun second, akun yang privasi atau akun fake biar anony gitu, yang penting kritikan, aspirasi, ide gagasan kita itu tersampaikan.

Udah sama-sama muak kan? ayo mau sampe kapan diem-diem terus. Sampe kapan ngerasa pejabat berhak ngapain aja, ngerasa kita gk ada hak, ngebiarin aparat negara ugal-ugalan? apa Indonesia yang kaya gini yang kalian mau? kalo bukan ya ayo gasss !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun