Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Berdamai dengan Masa Lalu dalam Film "The Architecture of Love"

11 Juni 2024   09:11 Diperbarui: 11 Juni 2024   09:45 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: blog.kognisi.id

Beberapa dari kita punya luka di masa lalu yang akibat pengalaman-pengalaman yang kurang menyenangkan. Tidak jarang luka ini mempengaruhi kehidupan hingga saat ini, dan membuat beberapa orang menjadi perlu untuk fokus berdamai dengannya. Salah satunya agar tidak mengganggu pekerjaan. 

Jika menjadi seorang penulis, cerita seperti apa yang akan kalian angkat dalam buku perdana? Seorang penulis kerap mencari inspirasi dari kehidupan sehari-harinya, beserta orang di sekelilingnya. Begitupun dengan Raia dalam film The Architecture of Love yang justru menghadapi writer's block sejak menghadapi masalah dalam hubungan romansanya. 

Hingga kemegahan kota New York mempertemukan dua orang yang berkelana dan menyimpan luka di masa lalu. Mereka adalah Raia dan River, dua orang asing dengan profesi berbeda yang justru saling melengkapi satu sama lain dalam film The Architecture of Love yang tayang pada 2024 ini. Percakapan antar gedung dapat dengan menarik dijelaskan oleh River sebagai arsitek pada setiap perjalanan mereka untuk membantu Raia mencari inspirasi dan menghadapi writer's blocknya. 

Baca Juga: Belajar Memaknai Hidup dalam Film Soul 

Petualangan Mencari Inspirasi

Sebagai penulis, Raia hidup dengan mencari inspirasi bagi karya-karya. Namun, ketika hubungan di masa lalu justru memberikan pengkhianatan, Raia butuh waktu untuk berdamai dan memulai kembali hidupnya. Hal inilah yang mempertemukannya dengan River pada sebuah adegan sederhana dalam film The Architecture of Love ini. Raia dengan luka di masa lalu akibat pengkhianatan, dan River dengan luka akibat ditinggalkan oleh orang tersayangnya. 

Pertemuan pertama yang berlangsung instan ternyata mendatangkan pertemuan berikutnya yang membuat mereka menjadi lebih dekat. Raia yang sedang menghadapi writer's block mengikuti River berpetualang melihat gedung-gedung megah di kota New York. Writer's block adalah kondisi penulis yang cenderung merasa kehilangan kemampuan untuk menulis atau merasa buntu hingga sulit memulai atau melanjutkan karya tulisnya. 

Siapa sangka, petualangan Raia dan River dalam film The Architecture of Love ini menjadi begitu menarik dengan kisah di balik setiap gedung yang mereka kunjungi. Bagi River, antar gedung selalu punya cerita menarik yang menjadi percakapan implisit baginya. Hal itu justru menjadi inspirasi bagi Raia untuk menuliskan percakapan gedung-gedung dalam petualangan mereka, beserta hal-hal menarik lainnya yang ditemui. 

Petualang demi petualangan itu berlangsung setiap harinya dan membuat dua orang asing ini lebih mengenal satu sama lain. Satu persamaan di antara keduanya, yaitu luka di masa lalu yang mempertemukan mereka di kota dengan julukan Big Apple itu. 

Mengisi Kekosongan dalam The Architecture of Love

Jika ada yang kosong, maka seakan kita ingin mengisinya. Bagi kita, hal yang penuh itu akan lebih bermakna. Namun ternyata, hal ini berbeda bagi mereka yang mengalami luka di masa lalu, River sebagai contohnya. Hal ini tergambar dengan menarik dalam sebuah percakapan antara River dan Raia saat melihat sebuah gedung kosong. 

"Ga semua yang kosong itu harus diisi supaya punya makna" kata River dalam sebuah adegan di film The Architecture of Love.

Berdamai dengan luka di masa lalu tentu tidaklah mudah. Perlu proses yang panjang agar kekosongan yang hadir dapat kembali terisi dengan bermakna. Setidaknya itu yang coba digambarkan dalam film The Architecture of Love. Bagaimana seseorang yang menolak untuk memulai kembali hubungan dengan orang baru, dan memilih tetap hidup dalam kekosongan di masa lalu. Namun perlahan berubah seiring dengan konflik yang terjadi sepanjang film The Architecture of Love ini.

Karena ternyata, setiap cerita baru memiliki makna dalam hidup kita. Ibaratnya sebuah kanvas, cerita baru tersebut menghadirkan warna baru yang sebelumnya tidak pernah melengkapi kanvas tersebut. Beserta dengan pengalaman dan pembelajaran menarik yang datang kemudian dan membuat kita dapat tumbuh menjadi manusia seutuhnya. 

"Mencintai punya kuasa untuk menyembunyikan yang pahit dan memperlihatkan yang manis" menurut Raia dalam sebuah percakapan di film The Architecture of Love.

Seperti River dan Raia yang mencoba mengisi kekosongan dalam film The Architecture of Love, begitupun dengan kita yang dapat bangkit dan berdamai dari segala bentuk luka di masa lalu. Berdamai berarti mengikhlaskan segala yang pahit dan siap memulai kembali perjalanan yang manis dengan cinta.

Berdamai dengan Luka

Kisah Raia, seorang penulis yang mengalami writer's block akibat pengkhianatan bertemu dengan River, arsitek yang berkelana dan hidup dalam bayang-bayang masa lalunya. Cerita ini terlukis dengan realistis dalam film The Architecture of Love. Film yang juga diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ika Natassa. 

Petualangan Raia dan River pada akhirnya bertemu dengan kisah yang tidak lagi kosong. Ruang yang kosong itu dapat diisi dengan hal baru tanpa melupakan yang lalu. Caranya dengan mulai menerima kehadiran orang dan hal yang baru datang di hidup kita. 

Sebuah perjalanan  yang menarik dan dapat menjadi refleksi bagi kita yang ingin berdamai dengan luka di masa lalu. Karena justru dari luka di masa lalu kita dapat tumbuh menjadi manusia yang lebih baik. Berdamai dengan keadaan yang ada dan memberi kesempatan bagi hati dan diri untuk terus hidup dengan melanjutkan cerita-cerita baru. 

Jika kamu ingin memulai berdamai dengan luka di masa lalu, praktik mindfulness sederhana dapat menjadi salah satu solusinya. Seperti kegiatan yang diselenggarakan oleh  Tenteram dari Kompas Gramedia. Tenteram berupaya menemani kamu untuk bisa merespons dengan jernih dan sadar segala hal yang dialami melalui kegiatan-kegiatannya.

Maka, siap berdamai dengan luka di masa lalu? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun