Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tantangan di Era Baru: Pentingnya Gaya Kepemimpinan Otentik

5 Juni 2024   13:16 Diperbarui: 5 Juni 2024   13:37 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah badai disrupsi yang menerjang, dunia dilanda krisis kepemimpinan. Topeng jabatan tak lagi mampu menyembunyikan krisis ini. Kita membutuhkan bukan pemimpin yang bersembunyi di balik jabatan, melainkan pemimpin sejati yang berani menunjukkan jati diri mereka.

Tantangan ini diperparah dengan dilema yang sering dihadapi pemimpin: mengejar profit atau mempertahankan idealisme. Di tengah tekanan bisnis yang semakin tinggi, bagaimana seorang pemimpin bisa tetap setia pada nilai-nilai mereka sambil memastikan organisasi tetap kompetitif dan menguntungkan? 

Kepemimpinan otentik adalah jawabannya. Di era ini, kita membutuhkan pemimpin yang teguh pada nilai-nilai, mampu menginspirasi, dan berani beradaptasi dengan perubahan. Pemimpin otentik berani menjadi diri sendiri, bertindak dengan integritas, dan menjalin hubungan yang kuat dengan timnya.

Mengapa kepemimpinan otentik?

Kepemimpinan otentik (authentic leadership) menawarkan jawaban terhadap tantangan-tantangan ini. Gaya kepemimpinan otentik menekankan pentingnya menjadi diri sendiri dan memimpin dengan integritas, transparansi, serta komitmen terhadap nilai-nilai yang diyakini. Pemimpin otentik memotivasi dan menginspirasi tim mereka melalui contoh nyata dan kejujuran. 

Contoh dari gaya kepemimpinan ini dapat dilihat pada Jakob Oetama dan Petrus Kanisius Ojong dalam mendirikan Kompas Gramedia. Mereka menunjukkan bagaimana memimpin dengan nilai-nilai kuat dan visi yang jelas dapat membangun kepercayaan dan dedikasi dalam tim mereka.

"Please tetap dengan visi, dengan idealisme, yang itu kalau dipegang teguh dengan konsisten akan mendatangkan bisnis." - Wisnu Nugroho

Dalam diskusi "Bagaimana Pemimpin Melahirkan Pemimpin-Pemimpin Baru | Bincang Sore", Wisnu Nugroho menekankan pentingnya memegang teguh visi dan idealisme dalam kepemimpinan. Gaya kepemimpinan yang konsisten dengan nilai-nilai yang diyakini tidak hanya mengejar keuntungan finansial semata tetapi juga mempertahankan integritas dan tujuan jangka panjang. Dengan konsistensi, idealisme ini dapat menjadi fondasi yang kuat untuk kesuksesan berkelanjutan.

Lantas, apa saja kualitas gaya kepemimpinan otentik? 

Dalam diskusi yang dipandu oleh Wisnu Nugroho (Beginu) "Bagaimana Pemimpin Melahirkan Pemimpin-Pemimpin Baru | Bincang Sore" para pembicara PC Suwandi Sandiwan (Education and Publishing Director Kepustakaan Populer Gramedia), Adi Prinantyo (Redaktur Pelaksana Harian Kompas), dan William Eka (Strategic Partnership JULO) membahas esensi kepemimpinan otentik dan proses mencetak pemimpin-pemimpin baru. 

Melalui cerita dan juga pengalaman pribadi masing-masing narasumber, beberapa hal ini merupakan penanda dari gaya kepemimpinan yang otentik: 

Komunikasi yang Jelas dan Idealisme

Gaya kepemimpinan yang efektif, terutama di perusahaan teknologi dan dalam konteks kerja jarak jauh, sangat bergantung pada komunikasi yang jelas. Alat komunikasi modern seperti Slack, Zoom, dan Google Calendar dapat membantu memfasilitasi koordinasi, tetapi intinya adalah kemampuan seorang pemimpin untuk menyampaikan visi dan memotivasi tim mereka secara efektif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun