Terkait dengan keterbukaan dalam ruang komunikasi, ada salah satu prinsip menarik yaitu radical candor. Prinsip dalam komunikasi efektif ini dapat diterapkan oleh para pemimpin untuk tetap dapat tegas namun dengan kasih sayang. Prinsip ini diperkenalkan oleh Kim Scott dalam salah satu bukunya Be a Kick-As* Boss Without Losing Your Humanity.
Dari buku dan idenya tersebut, setidaknya ada tiga hal yang dapat diterapkan oleh seorang pemimpin untuk membangun komunikasi efektif dengan rekannya. Sekaligus menjadi langkah awal baginya keluar dari zona nyaman dengan menjadi pemimpin yang berkemanusiaan.Â
Rutin berkabar dengan anggotanya: salah satu cara menerapkan prinsip radical candor ini adalah rutin terkoneksi dengan para anggotanya. Seperti melakukan pertemuan rutin, baik dalam bertukar kabar kehidupan sewajarnya maupun mendiskusikan pekerjaan dengan terbuka.
-
Evaluasi bersama: saat sebuah project atau pekerjaan selesai, para pemimpin dapat membuka ruang diskusi untuk evaluasi bersama. Dimulai dengan dirinya yang memberikan evaluasi termasuk apresiasi, begitupun kesempatan bagi setiap anggota untuk bersuara dan memberikan pandangannya terhadap isu atau projek yang dilaksanakan.
Teruslah rendah hati: kunci agar komunikasi efektif dan hubungan rekan kerja harmonis adalah pemimpin yang rendah hati. Yaitu selalu mengkomunikasikan berbagai urusan pekerjaan dengan terbuka dan bersama, tidak memojokan salah satu pihak, melibatkan seluruh anggota tim pada setiap kesempatan, serta tidak sombong dan menganggap dirinya lebih tinggi dibanding rekan lain.Â
Dengan menerapkan tiga hal tersebut, maka kita sudah selangkah lebih jauh untuk keluar dari zona nyaman dengan menjadi pemimpin yang terbuka. Jika kamu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut terkait komunikasi efektif di tempat kerja, salah satu Kelas Kognisi adalah jawabannya. Mari cek dan pelajari kelas berjudul "Membangun Dinamika Komunikasi yang Efektif dalam Organisasi". Selamat memulai perjalanan untuk keluar dari zona nyaman!