Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Takut dengan Kegagalan? Ini Cara Maudy Ayunda Menghadapinya!

9 Mei 2024   10:12 Diperbarui: 9 Mei 2024   10:14 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: blog.kognisi.id

Siapa yang tidak pernah bertemu dengan kegagalan? Setiap dari kita tanpa peduli apa latar belakangnya pasti pernah menghadapinya. Namun, apakah setiap orang melihat kegagalan dengan cara yang sama. Sebagian melihatnya begitu menakutkan, namun juga ada sebagian dari kita yang justru menganggapnya sebagai bagian dari pelajaran hidup atau proses untuk bertumbuh. 

Dalam satu segmen bernama "Maudy's Thoughts" di akun youtube pribadinya, Maudy Ayunda membagikan perspektifnya tentang kegagalan. Melalui video berdurasi 12 menit tersebut, banyak hal menarik tentang kegagalan berdasarkan versi seorang Maudy Ayunda sekaligus solusi untuk menghadapinya. 

Sempat Merasa Takut dengan Kegagalan

Bertemu dengan kegagalan sepertinya cukup manusiawi, siapapun orang tersebut pasti pernah mengalaminya. Termasuk Maudy Ayunda, ia bercerita bahwa sempat ada masa dimana ia begitu takut akan kegagalan. Seperti ketika banyak tawaran atau kesempatan baru yang datang kepadanya, dibandingkan merasa bahagia ia justru merasa takut. 

Perasaan takut tersebut datang karena ia merasa dirinya akan gagal. Klaim atas diri sendiri ini mungkin juga dirasakan oleh beberapa di antara kita. Bahkan tidak jarang, kita juga menanyakan kualifikasi diri sendiri. Seperti apakah akan mampu, bagaimana cara melewatinya, dan bagaimana jika tidak berhasil. 

Ketakutan-ketakutan tersebut justru mendatangkan berbagai skenario buruk di dalam kepala. Sama seperti Maudy, hal ini tidak akan membuat diri menjadi lebih tenang, namun malah semakin takut dan tidak percaya diri. Apalagi jika ingin mencoba hal-hal baru dan keluar dari zona nyaman. Perasaan takut akan kegagalan ini dapat menjadi penghambatnya. Apakah kamu juga sempat takut untuk gagal?

Baca Juga: Perempuan dan Mimpinya, Pesan dalam Film Little Women

Pengaruh Sosial Media terhadap Kegagalan

Saat ini, kita hidup di era serba digital dengan kehadiran sosial media yang begitu besar. Maudy Ayunda sebagai seorang artis dan  public figure tentu juga merasakan dampak dari hal ini. Apalagi dengan segala exposure yang diterimanya melalui berbagai hal yang dibagikan. 

Hal ini ternyata memiliki pengaruh pada pandangannya akan kegagalan. Menurut Maudy, orang-orang di sosial media hanya membagikan konten-konten dengan citra yang baik, seperti pencapaian, keberhasilan, keharmonisan, dan hal positif lainnya. Tentu ini bukan hal buruk, tapi hal ini membuat Maudy sadar bahwa tidak banyak orang di sekitar kita yang membicarakan atau mengunggah tentang kegagalan di sosial media. 

Lantas, apa akibatnya? Banyak orang yang merasa kegagalan adalah hal yang memalukan. Karena mereka merasa hanya dirinya seorang yang mengalami hal tersebut. Padahal, semua orang juga merasakannya, hanya dengan porsi dan di kondisi yang berbeda. 

Pengaruh sosial media ini tentu kita rasakan bersama. Namun, kita juga perlu sadar bahwa tidak semua hal sebagaimana yang terlihat dalam layar ponsel itu. Sosial media juga tidak jarang menjadi media aktualisasi diri, sehingga tidak heran jika banyak penggunanya lebih memilih berbagi keberhasilan dibandingkan kegagalan yang dilewatinya. 

Cara Maudy Berdamai dengan Kegagalan

Dalam video youtubenya, Maudy juga turut menceritakan salah satu pengalamannya dalam berdamai dengan kegagalan. Yaitu saat ia terpilih menjadi juru bicara dalam presidensi G20. Kabar dua tahun lalu yang kembali menghebohkan banyak orang. Termasuk munculnya berbagai pro dan kontra terhadap Maudy Ayunda. 

Saat ditawari hal tersebut, awalnya Maudy Ayunda juga merasa takut. Baginya, itu adalah kesempatan besar serta tanggung jawab yang sama besarnya. Sehingga ia tidak ingin melewatkan kesempatan tersebut. Caranya adalah dengan menumbuhkan sebuah mindset atau pola pikir yang dapat membuatnya merangkul kesempatan tersebut. 

Mindset yang diterapkan Maudy Ayunda adalah Learning and Growth, yaitu pola pikir yang memandang hidup sebagai proses belajar dan bertumbuh menjadi manusia seutuhnya. Maudy memang senang belajar, terlihat dari karakter dirinya sebagai long life learner. Ini adalah salah satu hal yang dapat dipelajari darinya, termasuk saat menghadapi kegagalan. 

Menurut Maudy, menerapkan pola pikir untuk terus belajar akan membantu kita lebih menerima kegagalan. Karena kegagalan tidak lagi dipandang sebagai momok besar yang menyeramkan, namun sebagai proses untuk lebih memahami diri dan menemukan cara yang lebih tepat untuk melakukannya. Justru dari kegagalan kita dapat tumbuh menjadi lebih baik. 

"It's a little scary, but I think it's a huge opportunity for me to learn and become better at what I do." Kata Maudy saat bicara tentang kegagalan.

Pola pikir yang diterapkan Maudy Ayunda ini juga dikenal dengan istilah Growth Mindset, yaitu sebuah pola pikir untuk dapat keluar dari zona nyaman, berani mencoba berbagai hal baru, sehingga dapat menghadapi berbagai kesempatan yang ada. Jika sebelumnya Maudy merasa takut akan kegagalan, maka sekarang ia coba untuk berani mengambil kesempatan tanpa memikirkan hasil akhirnya selain sebagai proses untuk belajar. 

Karena sebuah kegagalan bukanlah hal yang mendefinisikan diri kita. Justru, memandangnya sebagai media yang tepat untuk mengambil pelajaran di baliknya sehingga kita dapat menjadi lebih baik kedepannya. Jika kamu ingin seperti Maudy Ayunda yang bisa berdamai dengan kegagalan, maka cobalah untuk menerapkan Growth Mindset tersebut. Bahkan, Kognisi juga menyediakan kelas terkait berjudul "Growth Mindset: Modal Awal Menghadapi Perubahan" agar kita semakin memahami pola pikir tersebut. Jadi, apa perspektifmu tentang kegagalan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun