Rumah yang diisi dengan sekelompok orang tersayang sering menjadi tempat terbaik untuk menjadi diri sendiri. Banyak candaan, cerita, termasuk permasalahan yang dibagi bersama. Begitupun yang diharapkan oleh sejumlah tokoh dalam film Keluarga Cemara, yaitu Abah (Ringgo Agus Rahman), Emak (Nirina Zubir), Euis (Adhisty Zara), dan Ara (Widuri Putri) dalam keluarganya. Namun, saat tekanan ekonomi menekan kehidupannya, berbagai permasalahan hadir yang membuatnya harus berjuang demi keluarganya.Â
Film Keluarga Cemara ini adalah adaptasi dari novel berjudul sama yang telah rilis tahun 2018 lalu. Berkisah tentang sebuah keluarga yang dulunya hidup berkecukupan namun mendadak mengalami kebangkrutan. Hal inilah yang membuat mereka harus pindah dari Jakarta ke Bogor dengan suasana pedesaan. Tidak hanya Abah dan Emak yang harus berjuang hidup demi keluarganya, namun kedua anak mereka juga berjuang untuk adaptasi dengan kehidupan baru tersebut. Â
Baca Juga:Â Work Life Rhythm, Solusi Bagi Kamu Si Workaholic!
Ketika Semua Berubah
Awalnya kehidupan Abah dan keluarganya berjalan dengan lancar. Hingga akhirnya, film keluarga cemara ini mulai mendatangkan konflik dengan berbagai masalah yang hadir dari segi ekonomi. Abah yang kehilangan pekerjaannya, Emak yang tetap mendampingi dan membantu Abah, serta Euis dan Zara yang coba memahami kondisi keluarganya.Â
Abah memulai kehidupan barunya dengan mencoba berbagai pekerjaan dari serabutan hingga menjadi driver ojek online. Namun, sang sulung, Euis, diperlihatkan mengalami kesulitan dalam beradaptasi untuk menerima kehidupan barunya. Hal ini digambarkan melalui cuplikan-cuplikan di sekolah bersama teman-temannya. Namun, sang adik, Ara, cenderung dapat lebih menerima keadaan yang ada.Â
Perjuangan hidup dalam film keluarga cemara ini dibaluti oleh nuansa humor yang tercipta di antara mereka. Dalam segala keterbatasan yang hadir, mereka mencoba untuk mencari solusi bersama. Walau kerap ada adegan konflik, namun dapat diselesaikan dengan kesepakatan bersama dan saling mendengarkan satu sama lain.Â
Harapan Kembali Ke Kota dalam Film Keluarga CemaraÂ
Menjalani kehidupan yang berat ternyata tak lantas membuat keluarga ini hilang harapan. Justru mereka sepakat untuk memulai kembali kehidupannya di Jakarta kelak. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, para pemeran film keluarga cemara ini harus mau menerima keadaan sementara dengan tinggal di desa dan berjuang lebih demi kehidupannya.
Lingkungan baru mereka di Bogor, ternyata justru memberikan kehangatan baru yang tidak mereka temui di kota. Termasuk menjadikan keluarga mereka lebih saling memahami satu sama lain akibat konflik-konflik baru yang ditemui. Bagaimana Euis ingin didengarkan, Abah yang berjuang dengan segala cara, Emak yang memendam berbagai hal, hingga Ara yang mencoba memahami keadaan. Semua itu membuat mereka memiliki harapan untuk kembali hidup di kota.Â
Tapi, apakah harapannya langsung berhasil? Ternyata ada keputusan lain yang mereka ambil seiring dengan kehidupan yang dijalani. Film keluarga cemara ini mencoba untuk memberikan kondisi emosional yang terjalin antar tokohnya lewat kehidupan baru dengan segala adaptasinya. Bahkan, walau beberapa adegan dalam film keluarga cemara ini bernuansa sedih dan emosional, tetap ada balutan komedi yang membuatnya menjadi manis.
Dalam film keluarga cemara ini juga tampak bahwa segala kesulitan yang dihadapi Abah dan keluarganya ini lagi-lagi tidak memudarkan keutuhan mereka. Hal ini dapat menyadarkan kita bahwa terkadang kedekatan dapat muncul dari arah apapun. Termasuk kehidupan baru dengan segala tantangan yang justru membuat mereka lebih memaknai perjuangan hidup dan keluarga. Â
Arti Keluarga dalam Film Keluarga CemaraÂ
Sesuai dengan judulnya, film keluarga cemara ini sarat akan makna penting keluarga di dalamnya. Jika dahulu mereka hidup berkecukupan namun sibuk dengan urusannya masing-masing, kini dalam segala keterbatasan justru mereka memiliki ruang interaksi yang lebih besar. Termasuk menjadi titik balik bagi mereka memaknai arti keluarga sebenarnya.Â
Hal ini terlihat dari penokohan Ara, sang bungsu, yang ditunjukan bersyukur dengan waktu Abahnya yang lebih banyak untuk keluarga. Termasuk lebih sering menghabiskan waktu bersama dirinya dan mengantarnya ke sekolah. Begitupun dengan Euis yang sempat kesulitan beradaptasi dengan teman-teman di sekolah barunya. Namun perlahan berkat dukungan keluarganya, menemukan teman-teman baru yang tidak kalah baik dari temannya di kota.Â
Kemampuan keluarga ini dalam beradaptasi dan menyelesaikan masalah yang ada pada akhirnya juga merupakan bagian dari perjuangan hidup. Dalam film keluarga cemara ini diajarkan bahwa kebahagiaan tersebut tidak selalu harus berbentuk hal yang besar. Karena hal-hal kecil sekalipun itu berjuang demi keluarga juga dapat mendatangkan kebahagiaan. Termasuk kebahagiaan dalam hidup bersama orang yang disayang, yang dalam film ini adalah kisah manis Abah dengan keluarganya untuk senantiasa bersyukur dan menjalani hari dengan saling mendukung satu sama lain.Â
"Ya, Ara. Memang begitu hidup. Tidak semua yang kita cintai bisa kita dapatkan." - Abah dalam film keluarga cemara.
Dalam sebuah kutipan tersebut, dapat dilihat bagaimana Abah mengajarkan untuk menerima segala hal yang terjadi. Kehidupan mereka yang serba ada di kota dengan kenyamanannya mungkin adalah hal yang saat itu begitu mereka cintai. Namun, ternyata, kehidupan baru di desa justru memiliki banyak makna bagi keluarga ini.Â
Seperti pohon cemara, yang terus menjulang tinggi dan terus memiliki daun yang berwarna hijau. Begitupun dengan keluarga ini yang semakin utuh dan terus bersama walau diterpa berbagai masalah dari segi ekonomi dan keluarga.Â
Maka, siapa yang tidak terpukau dengan kisah keluarga sederhana dalam film ini? Iya, karena buktinya perjuangannya dalam film keluarga cemara sukses membuat para penontonnya terharu dalam beberapa adegan yang ditampilkan. Termasuk mendatangkan kebahagiaan yang bermakna bagi keluarga kecil ini. Jadi, apa arti keluarga menurutmu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H