Menjadi workaholic tentu juga harus memiliki goals yang jelas, agar dapat membantu fokus serta membagi energi dan waktu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Goals ini ditentukan baik dalam kehidupan personal, keluarga, dan pekerjaan. Contohnya memiliki goals personal untuk dapat mahir dalam satu olahraga baru, goals keluarga untuk dapat membeli rumah, atau goals pekerjaan dengan mempelajari skill set baru agar membantu promosi.
Menerapkan work life rhythm sebagai workaholic tentu juga akan berhadapan dengan beberapa tantangan, seperti keinginan untuk menyerah saat tidak menemukan ritme yang cocok. Namun, satu hal yang dapat terus dilakukan adalah dengan mengevaluasi diri. Apakah kita telat memanfaatkan waktu sesuai dengan yang direncanakan dan mengelolanya sesuai dengan goals yang ingin dicapai.Â
Perubahan memang adalah hal yang pasti dalam kehidupan, tapi dapat diatasi dengan cara beradaptasi dan mengelola diri agar memiliki resiliensi yang baik dalam menghadapi konflik dalam bekerja, yaitu menemukan ritmenya.Â
"Bagaimana individu memahami dan menemukan ritmenya, ada musim-musim tertentu waktunya dialokasikan untuk pekerjaan, ada juga musim yang waktunya dialokasikan untuk keluarga." Hal ini disampaikan oleh Arienda Anggaraini M. Psi. dalam sebuah video Youtube Kognisi KG. Apabila kamu seorang workaholic dan  tertarik mempelajari tentang work life rhythm ini lebih lanjut, kamu dapat menontonnya dalam Belajar Tentang EP. 2: Work-Life Rhythm - Kognisi.id - YouTube.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H