Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Apakah Self-control Penting Bagi Seorang Pemimpin?

26 Februari 2024   18:11 Diperbarui: 26 Februari 2024   18:12 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: blog.kognisi.id

"Some things are in our control and others not"  - Epictetus.

Kendali diri atau yang self-control, merupakan kemampuan untuk mengatur diri sendiri, termasuk dalam mengendalikan dorongan dan emosi, serta fokus pada pekerjaan yang harus dilakukan. Dalam era yang penuh tantangan seperti saat ini, self-control menjadi satu hal penting, terutama bagi seorang pemimpin.

Mereka yang mengemban tugas menjadi seorang pemimpin pasti dihadapkan oleh banyak tekanan dari permasalahan yang ada. Menurut survei terbaru dari Jannik Lindner, 96% dari para pemimpin senior melaporkan merasa agak burnout. Selain itu, 33% dari CEO melaporkan merasa kesepian.Tekanan-tekanan ini bisa menjadi sumber stres tersendiri bagi pemimpin. 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk fokus mengontrol apa yang ada dalam kendali kita, yaitu melalui pemahaman terhadap self-control. Dengan memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri, seorang pemimpin dapat mengelola stres dan tekanan dengan lebih efektif, memungkinkan mereka untuk tetap tenang dan berkinerja optimal dalam menghadapi berbagai situasi yang menantang.

Studi lain yang dilakukan oleh Florian Rosing menemukan bahwa pemimpin yang memiliki self-control yang kuat cenderung lebih mampu membangun hubungan yang dipenuhi kepercayaan. Pada kesempatan kali ini, mari kita membuka diri untuk mempelajari self-control yang dapat membawa kita menjadi versi terbaik diri kita masing-masing -menjadi pemimpin yang lebih baik lagi. 

BACA JUGA: Melihat Peluang Bisnis dari Video Pembelajaran Online

Self-control dalam Kehidupan Sehari-hari

Survei "Stress in America" yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA) menunjukkan sebuah hasil menarik yang mana 27% dari responden mengidentifikasi kurangnya kemauan sebagai faktor utama yang menghalangi mereka mencapai tujuan mereka. Namun, di tengah semua itu, mayoritas orang yang disurvei (71%) percaya bahwa kendali diri dapat dipelajari dan diperkuat. Data ini menggambarkan bahwa self-control bukanlah bakat bawaan, tetapi sebuah keterampilan yang dapat ditingkatkan oleh siapa pun.

Dalam kehidupan sehari-hari, self-control memegang peranan penting dalam tiga aspek utama. Pertama, kendali impuls, yang mencakup kemampuan untuk mengelola dorongan dan impuls. Ketika seseorang kesulitan mengendalikan impuls, mereka mungkin cenderung bertindak tanpa mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka, sering kali mengarah pada keputusan yang tidak terencana dan tidak tepat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk dapat mempertahankan kendali atas dorongan yang muncul.

Kedua, kendali emosi adalah kemampuan untuk mengatur respons emosional. Seseorang yang kesulitan dalam mengendalikan emosi mungkin merasa sulit untuk mengelola emosi yang kuat. Mereka mungkin merespons situasi dengan reaksi berlebihan, mengalami suasana hati buruk yang berlangsung lama, dan merasa terlalu terpengaruh oleh intensitas perasaan mereka. Oleh karena itu, memiliki kemampuan untuk mengatur respons emosional menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan dan ketenangan dalam menghadapi situasi yang menantang.

Ketiga, kendali gerakan mencakup kemampuan untuk mengontrol bagaimana dan kapan tubuh bergerak. Seseorang yang kesulitan dalam mengendalikan gerakan mungkin merasa gelisah dan sulit untuk tetap diam, bahkan dalam situasi yang memerlukan ketenangan. Kemampuan untuk mengendalikan gerakan tubuh menjadi penting terutama dalam situasi di mana kesabaran dan ketenangan diperlukan, seperti dalam berbagai situasi kepemimpinan di tempat kerja. Dengan memiliki kendali diri yang baik atas impuls, emosi, dan gerakan, seorang pemimpin dapat mengambil langkah-langkah yang bijaksana dan efektif dalam menghadapi berbagai tantangan dan memimpin timnya menuju kesuksesan.

Pentingnya Self-Control bagi Seorang Pemimpin

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, kendali diri adalah kunci untuk menjadi pemimpin yang efektif dan sukses. Sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard Business Review menemukan bahwa pemimpin yang memiliki tingkat self-control yang tinggi cenderung lebih sukses dalam mengelola tim dan mencapai tujuan perusahaan.

Sebagai seorang pemimpin, kemampuan untuk mengendalikan emosi dan bertindak dengan bijaksana dalam situasi yang penuh tekanan adalah kunci untuk mempertahankan stabilitas dan produktivitas tim. Selain itu, pemimpin yang memiliki kendali diri yang kuat juga cenderung lebih mampu membuat keputusan yang strategis dan mengelola risiko dengan lebih efektif.

Salah satu contoh yang menginspirasi adalah perjalanan Richard Branson, pendiri Virgin Group. Branson dikenal karena kemampuannya untuk menghadapi tantangan dengan sikap yang tenang dan optimis.

Pada tahun 1984, ketika salah satu maskapai penerbangan Virgin mengalami kegagalan teknis yang serius, Branson tidak panik. Sebaliknya, ia dengan tenang mengkoordinasikan respons darurat dan mengutamakan keselamatan penumpang. Dengan sikap yang tenang dan keputusan yang cepat, Branson berhasil menangani krisis tersebut tanpa mengorbankan reputasi perusahaan.

Kisah sukses Richard Branson mengajarkan kita betapa pentingnya kendali diri dalam menghadapi tekanan dan menjaga fokus pada solusi. Dalam dunia bisnis yang penuh dengan ketidakpastian, memiliki kendali diri yang kuat adalah kunci untuk meraih kesuksesan jangka panjang.

Strategi untuk Meningkatkan Kendali Diri

Setelah menyadari pentingnya self-control bagi seorang pemimpin, mari jelajahi strateginya. Dalam dunia kepemimpinan yang dinamis, kendali diri yang kuat adalah kunci untuk sukses. Berikut adalah beberapa strategi praktis yang dapat diterapkan:

Latihan Meditasi dan Kesadaran Diri

Meditasi bukan sekadar rutinitas harian, melainkan suatu perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita. Melalui meditasi, kita belajar untuk mengamati pikiran, emosi, dan sensasi tubuh kita tanpa terjebak di dalamnya. Dengan memahami diri kita sendiri secara lebih baik, kita dapat mengendalikan emosi dan reaksi impulsif dengan lebih efektif.

Identifikasi Pemicu Emosional

Setiap orang memiliki pemicu emosional yang khas. Mengidentifikasi pemicu-pemicu ini merupakan langkah awal dalam mengatasi respons emosional yang berlebihan. Dengan mengetahui apa yang memicu emosi negatif atau perilaku impulsif dalam diri kita, kita dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menanggapi mereka dengan lebih tenang dan terkendali.

Membentuk Rutinitas yang Stabil

Rutinitas harian yang terstruktur membantu kita menjaga fokus dan disiplin. Dengan memiliki jadwal yang konsisten, kita dapat mengalokasikan waktu dan energi secara efisien, serta menghindari godaan-godaan yang bisa mengganggu. Rutinitas yang stabil membantu kita menjaga keseimbangan dan menghindari stres yang tidak perlu.

Membangun Dukungan Sosial

Dukungan sosial dari rekan kerja atau mentor adalah modal penting dalam perjalanan pengembangan diri. Melalui diskusi dan kolaborasi dengan orang-orang yang memiliki pengalaman serupa, kita dapat memperoleh wawasan baru dan dukungan yang memotivasi. Keterlibatan dalam komunitas yang mendukung juga memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan strategi yang berhasil.

Dengan mengamalkan strategi-strategi ini secara konsisten, kita dapat memperkuat self-control kita dan menjadi pemimpin yang lebih efektif dalam organisasi kita. Dengan demikian, kita dapat meraih kesuksesan tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk tim dan perusahaan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun