Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Storytelling di Tangan Para Perempuan Hebat

11 Januari 2024   08:48 Diperbarui: 11 Januari 2024   09:39 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"In the future, there will be no female leaders. There will just be leaders."  --- Sheryl Sandberg

Melalui Lean In, Sheryl Sandberg membawa kita ke dalam perjalanan pribadinya di dunia bisnis yang kerap dingin dan tidak bersahabat bagi perempuan. Ceritanya tidak hanya mencerminkan pengalaman pribadinya, tetapi juga menantang norma dan stereotip yang melekat pada perempuan di dunia profesional. Dengan kekuatan storytelling, Sheryl menghadirkan nuansa pribadi dibalik citra bisnis yang sering dianggap dingin dan kurang empati.

Lean In bukan hanya cermin kisah hidup Sheryl, melainkan suara bagi perempuan yang mungkin mengalami perjuangan serupa. Melalui momen-momen kritis dan keputusan sulit dalam karirnya, Sheryl membuka jalan untuk memahami tantangan struktural dan budaya yang dihadapi perempuan di dunia kerja. Dengan kata-kata tajam dan penuh empati, ia merangkul keberagaman dan menggunakan storytelling sebagai alat untuk meruntuhkan batasan yang sering menghalangi kemajuan perempuan.

Akhir cerita,

Menyaksikan cerita kedua perempuan hebat ini, kita menyaksikan bagaimana storytelling menjadi panggilan untuk perubahan. Dari panggung dunia hingga ke arena bisnis, storytelling tidak hanya menjadi alat untuk menyampaikan pengalaman pribadi, tetapi juga menjadi kekuatan revolusioner. Malala dan Sheryl mengajak kita memahami peran storytelling dalam memimpin, meruntuhkan stereotip, dan menciptakan dunia yang lebih adil, mereka merintis jalan untuk generasi mendatang. Storytelling bukan hanya tentang kata-kata; ini adalah kunci untuk memahami, menghargai, dan memperjuangkan hak setiap individu. Mari kita terus menggali kekuatan cerita, karena setiap cerita memiliki potensi untuk membangun jembatan empati, mengilhami perubahan, dan merajut kisah-kisah baru yang membawa harapan bagi masa depan.

Dalam perjalanan mengeksplorasi kekuatan storytelling, pelajaran mendalam tentang seni bercerita sesuai kaidah jurnalistik menjadi sebuah keharusan. Bergabunglah dalam kelas penuh inspirasi di Kognisi.id bersama Wisnu Nugroho. Dalam kelas ini, kita akan diajak merajut cerita dengan kecerdasan, memahami nuansa jurnalistik yang mendalam, dan membentuk pesan yang dapat meresap dalam benak audiens. Nikmati diskon eksklusif 15% di MyValue saat mendaftar, dan temukan bagaimana storytelling bukan hanya seni, tetapi juga kekuatan untuk menciptakan naratif yang memukau dan berdampak. Jadilah bagian dari perjalanan menuju keterampilan storytelling yang luar biasa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun