Akan sangat baik apabila kamu memiliki tampilan yang menarik dan jelas dari segi username, nama, dan layout. Baik blog pribadi ataupun sosial media yang kita gunakan sebagai media, setiap orang pasti cenderung menaruh rasa percaya pada akun-akun dengan tampilan yang jelas.Â
Selalu arsipkan berita dan informasi
Saat menjadi citizen journalist, mungkin saja ada tantangan atau kesalahan. Dengan memiliki arsip, hal ini akan mempermudah jalannya proses hukum apabila di suatu waktu kita membutuhkannya agar proses hukum berlangsung dengan bukti yang ada.Â
Konten Apa yang Diangkat dalam Citizen Journalism?
Sebab citizen journalism adalah jenis jurnalisme yang dilakukan oleh semua orang, maka berita yang kita angkat pun bisa apa saja. Namun, kamu bisa mengangkat konten-konten yang edukatif untuk masyarakat jika ingin memaksimalkan peran positif dalam masyarakat.
Kamu juga bisa menjadi citizen journalist dengan personal branding tertentu. Dengan begitu, kamu menjadi lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari para pengguna sosial media.
Berikut bentuk-bentuk konten yang bisa kamu lakukan saat melakukan citizen journalism:
Konten Reportase
Sederhananya, konten reportase ini berisi tentang sebuah peristiwa yang sedang terjadi secara spesifik. Misalnya tentang bencana alam yang terjadi di suatu daerah, sebuah event bergengsi yang sedang terlaksana di Indonesia, dan peristiwa lain sebagainya.Â
Konten reportase yang baik biasanya harus menyertakan secara lengkap tempat dan tanggal terjadinya peristiwa, deskripsi peristiwa, dan lebih bagusnya mencakup kutipan dari narasumber.
Konten Listicle
Seperti namanya, konten listicle berisi poin-poin dari tema yang kamu angkat. Misalnya, kamu membuat sebuah artikel berjudul "4 Sumber Kekayaan Taylor Swift". Di citizen journalism yang kamu buat, terdapat list dan poin-poin yang merincikan topik tersebut.
Kamu bisa mengangkat topik-topik relevan karena konten listicle cenderung menarik perhatian. Hal ini karena pembaca dapat menangkap intisari dari tulisan yang kamu buat melalui poin-poin tersebut.Â
Konten Wrap-Up
Untuk merangkum sebuah isu dan topik yang sedang hangat, biasanya masyarakat membutuhkan sebuah konten wrap up. Konten ini berisi sebuah intisari secara lengkap mengenai isu dan topik, termasuk daripadanya memasukkan sumber-sumber lain yang ikut melansir isu ini.
Konten wrap-up harus dilakukan dengan hati-hati karena rangkuman yang kita buat sebaiknya tidak mengubah alur permasalahan yang sedang terjadi. Jika hal itu terjadi, maka manfaat jurnalistik menjadi bergeser ke hal-hal yang negatif seperti sesat pikir, kesimpulan tidak lengkap, bahkan hoax.Â