Oleh: Najwa Khabiza Egaikmal - Content Writer Intern Growth Center
Bersamaan dengan kebebasan finansial yang menjadi idaman banyak orang, istilah frugal living menjadi tren gaya hidup yang mulai dikenali banyak orang. Mulai dari influencer Instagram, YouTuber edukatif, Twitter, semua, bersama-sama mempromosikan nilai-nilai frugal living.Â
Gen Z adalah generasi yang saat ini menjadi angkatan kerja aktif yang memiliki pendapatan tetap. Setiap generasi dari baby boomers, milenial, hingga Gen Z memiliki cara tersendiri dalam mengelola, memaknai, dan membuat keputusan mengenai uang.Â
Secara harfiah, frugal living artinya menjalani kehidupan yang hemat. Namun, maknanya lebih daripada itu.
Mengadopsi frugal living berarti kamu mengambil keputusan keuangan yang paling efisien dengan cara-cara tertentu agar pengeluaran tidak melampaui batas. Untuk menjalani hidup frugal, kita tentu memiliki prioritas keuangan tertentu, misalnya bebas hutang, pensiun dini, dan sebagainya.
Pandangan Gen Z terhadap pengelolaan uang menjadi penting. Faktanya, Gen Z adalah generasi yang aware terhadap kesehatan finansialnya. Terlihat dari penelitian tahun 2022 oleh Deloitte yang menguak bahwa 26% Gen Z merasa khawatir dengan pensiun yang tidak nyaman.Â
Dalam Rave Review, 64% Gen Z telah melakukan riset dan berbicara dengan orang lain dalam rangka financial planning. Dalam hal ini, kesadaran tentang kesehatan finansial memiliki aksi turunan untuk mengadopsi gaya hidup frugal living.Â
Baca Juga: Cerdas Finansial: Langkah Bijak Menuju Financial Freedom
Mengapa Gen Z memilih Frugal Living sebagai Gaya Hidup?
Mereka yang memilih konsep hidup frugal adalah orang yang disiplin dalam membeli barang dan jasa (spending) dan finansial yang terkendali. Sebenarnya, alasan memilih gaya hidup frugal sangat beragam tergantung background masing-masing orang.Â
Akan tetapi jika dilihat secara umum, mayoritas Gen Z memilih untuk hidup frugal karena kekhawatiran mereka terhadap keadaan saat ini.Â