Penting bagi kita untuk mengenali red flag atau sinyal yang memantik rasa tidak antusias kita terhadap bidang yang kita jalani untuk bisa menavigasi langkah selanjutnya.Â
Berusaha Maksimal dan Lihat Hasilnya
Saat memutuskan untuk berhenti dari karir yang salah atau jurusan yang ternyata tidak sesuai dengan minat kita, hal yang penting dilakukan adalah berusaha maksimal untuk menyukainya terlebih dahulu.
Hal itu dapat kita lakukan dengan menambah source pengetahuan dan keterampilan kita. Misalnya, dari seminar, membaca buku yang sesuai dengan bidang, dan terus melatih diri. Kadangkala, hal yang membuat tidak antusias adalah karena ilmu atau bidang tersebut terasa tidak familiar dan kita kesulitan dengannya.
Hal ini juga bisa kita lakukan dengan mempertanyakan opportunity cost yang kita bayar jika melanjutkan bidang ini. Tentu, setiap orang membayar dengan jumlah yang berbeda-beda. Misalnya, opportunity cost yang harus kamu bayar adalah kepuasan hidup atau mental health yang tidak terjaga, atau waktu yang terlalu banyak terpakai untuk memahami bidang ini, atau uang yang kamu terus gunakan untuk membayar course dan seminar yang menunjang kamu bertahan di bidang ini.
Setelahnya, kamu bisa mempertanyakan apakah semua opportunity cost tersebut mampu membawa kamu pada tujuan-tujuan hidupmu?
Jadi, bukan berarti setiap kali kita tidak menyukai suatu bidang kita bisa langsung berhenti, berikanlah usaha terbaik untuk menyukainya terlebih dahulu.
Baca Juga: Rahasia Sukses Berkarir: Membangun Personal Branding
Hindari Cacat Logika Sunk Cost
"Tapi aku sudah menghabiskan banyak uang, waktu, tenaga, dan pikiran untuk bisa berada di sini. How could I just let it go?"
Zahid Ibrahim berpendapat bahwa, kita pernah memilih berada di suatu bidang karena prediksi bahwa bidang tersebut akan memberikan return yang baik.
Namun, saat semuanya tidak sesuai prediksi, waktu, energi, dan emosi yang telah kita salurkan selama ini adalah sumber daya yang sudah terpakai dan tidak bisa dikembalikan lagi meskipun kita bertahan. Jadi, kita tidak bisa menjadikan itu satu-satunya alasan untuk bertahan.
Saat kamu sedang mempertimbangkan untuk berhenti atau bertahan, yang perlu dilakukan adalah memikirkan sumber daya yang dimiliki sekarang dan menavigasikan untuk kesempatan lain yang mungkin lebih baik.