Jadi, sebelum mengambil side hustle, tanyakan pada diri, bidang apa yang kamu minati dan ingin kamu coba?Â
2. Bangun PortfolioÂ
Setelah memiliki minat dan mengasah skill, kamu juga perlu membuat project yang memperlihatkan kemampuanmu pada bidang tersebut. Kamu juga bisa membuat personal branding yang mendukung.Â
Perusahaan dan individu pasti akan memilih jasamu jika kamu meyakinkan dan menjual. Oleh karena itu, meskipun ini hanyalah pekerjaan sampingan, kamu tetap butuh portofolio.
Misalnya, saat kamu ingin mengambil side hustle sebagai fotografer, kamu mengunggah hasil-hasil potret terbaik di Instagram pribadimu. Mereka akan mulai memahami kemampuan fotografi yang kamu miliki selain bidang yang sedang kamu geluti sebagai main job.Â
Tidak perlu sempurna, yang terpenting adalah memulai.
3. Aktif Mencari Kesempatan
Setelah memiliki minat dan membangun portofolio, yang harus dilakukan adalah aktif mencari kesempatan yang ada. Kamu bisa melihat kesempatan side hustle di situs pencari kerja atau LinkedIn dan memulai bisnis di sosial media seperti Instagram atau Twitter.
Semakin aktif mencari kesempatan, kemungkinan kamu menemukan side hustle yang cocok untukmu akan semakin besar. Jangan ragukan usaha meskipun dengan langkah terkecil.
Manfaat Side HustleÂ
Praktisnya, side hustle akan menambah pendapatan. Meskipun tidak sebesar main job, pendapatan dari side hustle bisa membantu kebutuhan hidup yang fluktuatif. Juga dapat digunakan untuk tabungan atau investasi jangka panjang.Â
Tapi, apakah sejahtera selalu tentang uang?Â
Selain pendapatan bertambah, side hustle sebenarnya menambah kemampuan manusia untuk mengatur waktu dan energinya dalam strategi bertahan hidup.Â
Bahkan, studi Hudson Session mengatakan, karyawan justru mengerjakan pekerjaan harian lebih produktif dan lebih baik ketika mereka memiliki side hustle karena merasa berdaya dan emosi yang dihasilkan cenderung positif.Â