Seperti kita ketahui, percakapan yang baik akan menjembatani jarak antara diri kita dengan orang lain, menciptakan penemuan tentang satu sama lain, dan merasa terkoneksi. Semakin sering kita melakukan percakapan yang nyaman dengan orang lain, semakin familiar kita dengannya. Begitulah cara Megawati mengenali lingkungan dan rekan tim di Korea Selatan.
Banyak Berlatih dan Growth Mindset: Memahami Budaya
Tangisan di usai pertandingan menggambarkan perasaan yang lega dan bahagia. Sejak Megawati tiba di Korea Selatan, ia menjalani latihan yang lebih berat. Dengan intensitas dan porsi yang lebih tinggi, ia mengaku merasa kesulitan pada awalnya. Namun, ia mengungkapkan bahwa pertahanan-nya selama pertandingan menjadi lebih kuat karena banyak berlatih, padahal sebelumnya pertahanannya dianggap kurang baik.
Dengan budaya kerja yang berbeda, Megawati tentu menerapkan apa yang dinamakan growth mindset. Ia menjalaninya dengan kegigihan yang tinggi. Mantan pelatih Megawati, Risco Herlambang, menuturkan bahwa Megawati adalah pemain voli yang memiliki kemauan keras untuk latihan.
Mental yang ia miliki tentu menjadi modal untuk beradaptasi di lingkungan kerja yang lebih keras di Korea Selatan. Butuh kemauan dan kegigihan untuk mengikuti level yang lebih tinggi dan memahami budaya baru yang belum kita kenal sebelumnya.
Pentingnya Dukungan Eksternal: Menerima Lingkungan Baru
Kemampuan adaptasi Megawati tidak lepas dari peran-peran eksternal seperti tim, pelatih, dan klub. Megawati menuturkan, hal yang membuatnya lebih cepat nyaman menerima lingkungan baru di Korea Selatan salah satunya adalah street food dan tempat-tempat yang indah seperti Namsan Tower.Â
Ia pergi mencicipi makanan street food khas Korea Selatan dengan teman setim dan penerjemahnya. Tidak lupa, pengalaman ke Namsan Tower juga membuatnya semakin menyukai lingkungan baru di sana.
Klub juga menjalankan peran dengan baik. Sebagai seorang muslim, Megawati merasa terbantu dengan dukungan klub karena senantiasa memberikan makanan-makanan yang halal. Tentu, ini membuatnya tidak merasa kesulitan sehingga ia dapat fokus melatih performance di lapangan dan mencapai goals-nya.
Mengapa Kemampuan Adaptasi Penting Untuk Karir?
Setelah memahami bentuk adaptasi yang dilakukan Megawati di Korea Selatan. Ada baiknya kita juga mengetahui lebih dalam tentang mengapa kemampuan adaptasi penting untuk karir kita.
Secara sederhana, adaptasi adalah kemampuan kita dalam menghadapi perubahan. Dengan kondisi dunia yang tidak pasti dan berubah-ubah, kemampuan untuk menghadapi perubahan menjadi kelebihan. Tidak heran jika saat ini jenis kecerdasan Adaptability Quotient (AQ) mulai dipertimbangkan sebagai tolok ukur saat seleksi kerja.
Selain itu, memiliki kemampuan adaptasi secara otomatis juga membuat kamu lebih percaya diri. Hal ini karena kamu mampu mengenal hal baru dengan cepat dan berbaur ke dalamnya.
Menurut apa yang dipaparkan dalam penelitian Hua Ruo Chen, dkk., kemampuan beradaptasi dalam karir itu menekankan pada interaksi individu dengan lingkungan yang dapat menjaga keseimbangan ketika terjadi perubahan peran dalam karir.