Mulailah melihat diri sebagai seorang pembelajar seumur hidup. Mencapai hal-hal besar memerlukan pembelajaran dan pengembangan keterampilan bahkan untuk orang yang paling percaya diri sekalipun.Â
Daripada menyalahkan diri sendiri ketika kamu tidak menjalani hal dengan tidak sempurna, ada baiknya mengenali kesalahan dan meningkatkan kemampuanmu seiring berjalannya waktu.
Misalnya, akan sangat baik jika kamu berfokus pada mengasah keterampilan presentasi daripada mengatakan "Aku nggak berbakat bicara di depan banyak orang." hanya karena kamu pernah tidak sempurna melakukannya.Â
Imposter Syndrome adalah tantangan psikologis yang sering dialami oleh individu yang sebenarnya sangat kompeten. Dengan dampak negatifnya pada kesehatan mental dan kepercayaan diri, mengenali dan mengatasi Imposter Syndrome adalah langkah penting dalam pengembangan pribadi.Â
Melalui perayaan kemenangan kecil, pupuk validasi internal, dan pendekatan pembelajaran seumur hidup, kita dapat melepaskan diri dari perasaan penipu yang meragukan diri sendiri.
Ingatlah bahwa pencapaianmu adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi, bukan kebetulan atau keberuntungan semata. Dengan mengatasi Imposter Syndrome, kita dapat membangun kepercayaan diri yang lebih kuat dan meraih potensi penuh kita tanpa rasa takut akan "ketahuan" sebagai penipu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H