Semakin lama, mata uang kripto memang semakin marak digunakan dan terkesan menjanjikan. Namun, bukan berarti penggunaan kripto bebas dari masalah. Jika tidak dikelola dengan baik, terdapat beberapa kelemahan kripto yang dapat membahayakan, contohnya yaitu:
- Manipulasi harga
Salah satu masalah kripto yang paling besar adalah naik turunnya nilai dengan drastis. Hal ini dapat terjadi karena berbagai penyebab, tetapi penyebab utama biasanya karena ulah “whale” atau paus. Whale dalam dunia kripto merupakan sebutan untuk para pemilik saham kripto dalam jumlah besar yang bisa mengayun pasar dengan cara memanipulasi harga mata uang.
Sering kali, para whale menaikkan harga kripto tanpa berinvestasi. Jika harga sudah mencapai level yang diinginkan, mereka dapat menjual aset mereka dan mencairkan dananya. Hal ini otomatis membuat nilai mata uang kripto terjun bebas. - Kripto tidak memiliki dasar yang kuat
Mata uang kripto tidak memiliki dasar fundamental yang kuat. Artinya, kripto tidak memiliki nilai-nilai yang nyata. Konsep kripto pun sulit diandalkan. Ketika seorang pengguna membeli koin kripto, ia akan berharap orang lain akan membeli koin yang sama agar nilainya naik. Namun, tentu saja hal ini tidak dapat dipastikan. - Belum memiliki aturan
Sebagai mata uang digital nonkonvensional, kripto belum memiliki aturan yang kuat dan resmi di masing-masing negara. Oleh karena itu, kripto belum bisa digunakan dalam proses transaksi kehidupan sehari-hari. Bahkan, banyak negara yang belum mengizinkan kripto digunakan sebagai alat pembayaran.
Potensi cryptocurrency sebagai masa depan mata uang digital
Cryptocurrency dapat dikatakan berpotensi menjadi masa depan mata uang digital. Berdasarkan survei yang diadakan oleh Finder, prediksi rata-rata Bitcoin pada 2023 akan mencapai level tertinggi USD 42.225 atau setara Rp 632 juta. Kripto dapat mencapai angka tinggi karena sifat desentralisasinya yang memberikan kekuasaan penuh pada pengguna untuk mengatur keuangannya, tidak melibatkan pihak ketiga. Kripto juga memiliki tingkat keamanan dan transparansi publik yang tinggi melalui teknologi blockchain.
Dinilai dari efisiensi dan kecepatan transaksi, cryptocurrency cukup mumpuni karena transaksinya dapat dilakukan tanpa perantara dengan akses global yang mudah. Meskipun terdapat tantangan yang dapat menghambat seperti volatilitas harga dan peraturan yang belum jelas, terus munculnya inovasi dan peningkatan kesadaran dapat mendorong adopsi cryptocurrency sebagai mata uang digital utama di masa depan.
Cryptocurrency merupakan teknologi transformatif yang dapat merevolusi sejumlah industri. Sifatnya yang tidak dapat dicetak ataupun disita menjadikan cryptocurrency sebagai alat penyimpanan yang aman. Namun, penggunaan kripto cukup kompleks sehingga pengguna tetap perlu berhati-hati dan memahami konsepnya dengan benar.
Untuk mempelajari seputar cryptocurrency, investasi, dan Bitcoin, kamu dapat mengikuti kelas yang diadakan Kognisi.id. Menghadirkan educator dan entrepreneur Ryan Filbert sebagai pengajar, kelas ini membawakan materi tentang cara memiliki aset kripto, cara membaca pergerakan harga koin, serta cara memilih koin yang bagus dan stabil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H