Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Belajar Leadership melalui Film The King's Speech (2010)

26 Mei 2023   14:03 Diperbarui: 26 Mei 2023   14:16 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The King’s Speech merupakan sebuah film mengenai biografi pangeran Albert alias Raja George VI. Dalam film ini, kita akan melihat perjuangan raja George VI melawan keterbatasannya dan memantaskan dirinya sebagai penguasa Inggris saat itu. Bersama seorang terapis bicara, Lionel Logue, raja George berusaha menghadapi kegagapannya saat berpidato. 

Film ini memberikan pesan dan kesan yang tidak terlupakan bagi penontonnya. Bahkan, The King’s Speech berhasil memenangkan 4 penghargaan pada salah-satu ajang internasional - The 83rd Academy Award: Best Picture, Best Director (Tom Hooper), Best Original Screenplay (David Seidler), Best Actor (Colin Firth). 

Secara garis besar, The King’s Speech menunjukkan bagaimana seorang pemimpin dapat menaklukkan ketakutan terbesarnya: public speaking dan presentasi. Namun, film ini bukan hanya sekedar tentang kemampuan berbicara dan presentasi -kita juga dapat memetik banyak nilai dari kepemimpinan Raja George VI dalam film ini. 

Menjadi Leader yang Rendah Hati 

Pemimpin terbaik akan sadar bahwa ada banyak hal yang tidak mereka ketahui, ada banyak hal juga yang tidak bisa dilakukan sendiri. Sebagai seorang raja, ‘Bertie’ atau George akhirnya menyadari bahwa ia memiliki kekurangan. Bertie juga tahu bahwa dia tidak bisa mengatasi kegagapannya seorang diri, pada akhirnya ia menunjukkan kerendahan hati untuk kembali meminta bantuan pada Logue. 

Dalam film ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa seorang pemimpin dapat meminta bantuan. Segala feedback dari luar dapat dianggap sebagai suatu hal yang dapat memperluas kapasitas dan kemampuan seorang pemimpin. Kerendahan hati atau humility dapat menjadi langkah awal untuk memperbaiki diri dan membangun hubungan dalam dunia bisnis. 

Kepercayaan pada Orang lain juga Penting! 

Raja George VI digambarkan dalam film sebagai pasien yang sinis dan arogan pada awalnya. Lionel sebagai terapis George, memulai sesinya dengan berbagai usaha untuk membangun koneksi dan rasa percaya. Sementara, Bertie masih keras kepala menolak segala usaha Lionel -ia percaya usahanya sendiri merupakan cara yang terbaik. Namun, seiring berjalannya waktu Bertie memahami kekurangannya dan memutuskan kembali ke sesi bersama Lionel. 

Rasa percaya yang dibangun oleh Lionel dan George merupakan langkah pertama mereka untuk mencapai kesuksesan. Pada beberapa hal dalam dunia kerja, kita seringkali merasa dapat menyelesaikan banyak hal seorang diri. Faktanya tidak! kita butuh orang lain untuk melengkapi segala usaha yang telah kita lakukan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk percaya dan memberikan kesempatan lebih lagi untuk rekan kerja kita. 

Kekurangan adalah Proses menjadi Leader


Setiap orang memiliki persepsi tentang kemampuan, kekuatan, dan kelemahan mereka sendiri. Namun, seringkali kekurangan kita menjadi pembatas akan beberapa hal. The King’s Speech mengajarkan kita untuk terus menghadapi kekurangan itu dan maju melihat ke depan. Dalam kasus raja George VI, ia ditantang untuk melawan kekurangannya dengan kembali menjangkau ingatan lamanya. Lewat diskusi mengenai masa lalunya bersama dengan Lionel, ia mampu untuk kembali membangun rasa aman, percaya diri, dan citra diri yang lebih baik lagi. 

Figur raja George VI menggambarkan suatu perjuangan yang panjang. Dalam hal ini, kita ditantang untuk berani melihat kekurangan kita dan menghadapinya. Kekurangan merupakan langkah awal dari setiap proses. Setiap pembelajaran yang kita dapat akan membuat memberikan pembelajaran yang lebih luas lagi. Tanyakan pada diri masing-masing,  apa kekuranganku dan apa yang harus dilakukan untuk menghadapinya? 

Berkembang lewat Kreativitas 

Dalam dunia profesional, kita seringkali melihat berapa banyak orang yang cenderung menolak ide kreatif mentah-mentah. Bertie awalnya jatuh ke dalam perangkap yang sama, menolak praktik Lionel yang tidak biasa. Ia bersikeras untuk diajar dengan caranya sendiri. Namun seiring berjalannya waktu, dia menyadari ide-ide kreatif yang sama memiliki manfaat. Perlahan, raja George akhirnya mulai membuka pikirannya pada gagasan-gagasan baru tersebut. 

Sebagai pemimpin yang baik, kita harus terbuka dengan berbagai gagasan dan inovasi baru yang diberikan. Hidup di zaman yang serba cepat dan serba baru, dunia profesional akan sering dihadapkan oleh berbagai perubahan. Gagasan lama mungkin saja tidak dapat diaplikasikan kembali kepada situasi terbaru, oleh karena itu kita harus terbuka akan setiap perubahan dan ide kreatif yang ada. 

Terakhir, Menjadi Leader dengan Dedikasi

 

Ada banyak pelajaran yang dapat dilihat dari sosok raja George VI atau ‘bertie’. Pada intinya, ia memegang satu nilai yang memantik perjuangannya melawan kekurangan -dedikasi yang besar kepada rakyatnya. Raja George VI bersemangat untuk melayani rakyat Inggris sebagai raja baru mereka, ia tahu apa yang diharapkan rakyat dan kepemimpinan apa yang dibutuhkan di kerajaannya. 

‘Bertie’ atau raja George VI memiliki nilai dan keyakinan yang kuat. Dia memiliki visi tentang apa yang perlu dikembangkan kedepannya. Semua hal tersebut dilakukan oleh raja George VI karena ia memiliki rasa tanggung jawab yang kuat. Melalui karakter ‘Bertie’ atau raja George VI, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pemimpin yang hebat memerlukan dedikasi yang kuat.

Selain karya sejarah dan film yang hebat, ada beberapa pelajaran berharga bagi setiap pemimpin dalam The King's Speech. Mari luangkan waktu untuk menonton dan mempelajari beberapa nilai penting dalam perjuangan raja George VI dan Lionel Logue. 

Melengkapi perjalanan sebagai seorang pemimpin yang hebat, kita juga bisa memulainya dari mengenal diri sendiri. Growth Inventory Traits Assessment adalah tes untuk mengukur pola pikiran, perasaan, dan tindakan atau perilaku yang muncul pada dirimu sehingga kamu bisa lebih mengenal dan mengembangkan diri sesuai potensi dan keunikan yang kamu miliki. Sama seperti Bertie, kita juga dapat memulai perjalanan kepemimpinan kita lewat pengenalan akan kelebihan dan kelemahan kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun