Mohon tunggu...
Koeswandi
Koeswandi Mohon Tunggu... Wirausaha -

Rakyat Jelata | Pelaut tangguh tidak terlahir dari laut yang tenang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kakek Renta di Ujung Pesta

14 Februari 2016   02:57 Diperbarui: 23 Februari 2016   11:57 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Malam sepanjang pesta
Hentakan kaki gemulai tangannya bergerak
Tak henti, kepalanya terus berputar-putar
Berputar membentuk angka delapan
Dengan arah kebalikan jarum jam

 Sesekali langsat jubahnya berkibar
Memantulkan sinar keemasan yang kian meredup
Gerakannya mirip tarian kaum muda
Dengan iringan musik selatan.

Pesta telah usai
Napas tersengal, nafsu tak hilang
Kakek renta terus menari sambil meracau
“Tak mau pulang, tak mau pulang, tak mau pulang”

Bagai Godot, menanti masa jaya mudanya

 Jakarta, 14 Februari 2016

 

Ilustrasi: Kakek Renta Di Ujung Pesta

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun