Seperti yang sudah dijelaskan pada metode dakwah yang ada diatas, kita dapat mengetahui bahwasanya metode bil hikmah dapat diaplikasikan oleh para juru dakwah di era Digitalisasi Modern ini. Metode dan strategi dengan cara yang bijaksana.
Sebagaimana firman Allah swt dalam QS. An-Nahl/15:125.
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
yang artinya :
125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Berdasarkan ayat tersebut bahwa seorang dai atau juru dakwah harus pandai dalam memilih metode dan media dakwah. Karena seperti yang kita ketahui masyarakat masa kini adalah masyarakat yang berkembang dengan berbagai kebutuhan yang praktis, sehingga kecanggihan teknologi akan menghadapi dan menjadi idaman dalam kehidupan masyarakat. Dai atau juru dakwah di zaman sekarang tidak lagi mapan dengan hanya kebolehan berpidato atau berceramah di atas mimbar, tetapi dai zaman sekarang adalah penggerak kepada penyelesaian masalah secara praktis yang menempatkan pada posisi startegis dengan mengikutsertakan teknologi informasi sebagai strategi dalam dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
Untuk berdakwah melalui internet dapat dilakukan dengan membuat jaringan jaringan tentang Islam, diantaranya yakni cybermuslim atau cyberdakwah, situs dakwah Islam, website, blog dan jaringan sosial media yang kita ketahui dan tidak asing lagi seperti: facebook, instagram, tiktok, twitter dan masih banyak lagi. Masing-masing cyber tersebut menyajikan dan menawarkan informasi Islam dengan berbagai fasilitas dan metode yang beragam. Hal ini cukup efektif dalam menyampaikan dakwah karena mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian pemaksaaan kehendak bisa dihindari. Penyampaian yang variatif telah membuat dakwah Islam melalui internet dapat menjangkau segmen yang luas dengan menggunakan fasilitas website dengan mengajak diskusi keagamaan atau mengirim pesan-pesan moral kepada seluruh anggotanya.
Selanjutnya tulisan yang diakses di internet disebarluaskan atau dishare agar para komunitas internet bisa membacanya,disamping itu media internet Sifatnya (tidak pernah dimatikan) dan (dapat diakses tanpa batas), dan memberi keleluasaan kepada penggunanya untuk mengakses dalam kondisi dan situasi apapun. Para dai atau juru dakwah seharusnya dapat menggunakan internet sebagai media efektif untuk mencapai tujuan dakwahnya di era sekarang ini.
Dakwah lisan sejak zaman Rasulullah saw sampai pada masa ini, dalam bentuk tulisan seperti buku, koran, majalah, televisi dan radio. Internet adalah media dan sumber informasi yang paling canggih saat ini karena teknologi ini menawarkan berbagai kemudahan, kecepatan, ketepatan akses dan kemampuan menyediakan berbagai kebutuhan informasi setiap orang, kapan saja, dimana saja. Berdakwah merupakan kewajiban setiap manusia, setiap muslim dalam berbagai profesi bisa melaksanakan dakwah. Sebab berdakwah dapat dilakukan dalam multi demensi kehidupan.
Dakwah Islam tidak hanya bil-lisan (dengan ungkapan/kata-kata), melainkan juga bil-kitab (dengan tulis-menulis), dan bil- hal (aksi sosial) seperti yang sudah kita bahas diatas tadi. Seorang dai tidak hanya menguasai materi dakwah, melainkan juga harus memahami budaya masyarakat yang menjadi sasaran dakwahnya. Hal itu akan mempermudah dai dalam memilih kata dan menemukan metode apa yang harus digunakan. Rasulullah saw bersabda yang artinya: “Berbicaralah kepada manusia menurut kadar kecerdasan mereka.” (HR. Muslim).
Dakwah menghadapi tantangan besar karena beragamnya tantangan dan perubahan zaman yang setiap kali memunculkan pertanyaan dan kajian baru, dan mengingat kebutuhan maupun kepentingan manusia kini cenderung lebih kritis akibat keluasan Teknologi, maka dakwah yang multi disipliner menjadi sangat dibutuhkan, maka dalam era Digitalisasi Modern ini peluang berdakwah menjadi besar karena jasa iptek dapat dipakai, dengan memanfaatkan iptek sebagai sarananya. Dengan adanya internet atau media sosial maka dakwah akan menjadi sebuah peran utama yang tampil memainkan perannya, baik sebagai penyeimbang, penyaring maupun sebagai pemberi arah hidup yang baik sesuai dengan ketentuan dan syariat agama islam.