Tulungagung -- Penyemprotan pada tanaman padi merupakan kegiatan dalam  budidaya tanaman padi yang bertujuan untuk memberikan asupan unsur hara  mikro dan untuk mengendalikan hama ataupun penyakit.Â
Unsur hara mikro diberikan melalui penyemprotan dengan pupuk daun dan  penyemprotan pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit.
Babinsa Kelurahan Tertek Pelda Nuryanto mendampingi ketua kelompok  tani Marsudiharjo melakukan penyemprotan hama padi di sawah milik Bapak  Sutino warga Kelurahan Tertek dengan jenis padi Paktiwi, Senin  (23/07/18).
Penyemprotan pada lahan seluas 300 are ini dilakukan oleh petani  dengan dengan penuh semangat meski didampingi oleh panas matahari yang  menyengat.
Penyemprotan pada tanaman padi harus dilakukan dengan tepat dan benar  agar hasil produksi bisa maksimal. Dosis menyemprot tanaman padi juga  harus sesuai dengan arahan dari PPL setempat. Pestisida yang digunakan  harus sesuai dosis penyemprotan yang tepat karena memiliki peran yang  sangat penting dalam keberhasilan budidaya tanaman padi.
Berbeda dengan jenis tanaman budidaya lainnya, pada tanaman padi ada  masa dimana tanaman padi sama sekali tidak boleh disemprot. Jika pada  masa tersebut penyemprotan tetap dilakukan, hasil produksi padi tidak  akan maksimal.Â
Teknik penyemprotan tanaman padi berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas hasil gabah.
Agar tujuan penyemprotan tanaman padi dapat tercapai, penyemprotan  harus dilakukan pada waktu yang tepat. Pestisida yang digunakan tidak  akan bekerja dengan baik jika penyemprotan dilakukan pada waktu yang  tidak tepat. Jika salah dalam melakukan penyemprotan, pestisida tidak  akan maksimal membunuh hama atau penyakit tanaman. Jika demikian,  penyemprotan akan sia-sia dan harus diulangi sesering mungkin.
Waktu yang tepat melakukan penyemprotan tanaman padi adalah pada saat  stomata (mulut daun) terbuka. Sebab ketika stomata terbuka, cairan  pestisida akan mudah diserap oleh tanaman dan masuk kedalam jaringan  tanaman. Dengan demikian hama atau penyakit yang menyerang tanaman akan  mati ketika hama memakan bagian tanaman tersebut. Waktu yang tepat  adalah pagi hari hingga jam 09.00 dan sore hari mulai dari jam 15.30  hingga jam 17.00.Â
Jika penyemprotan selain jam tersebut maka stomata akan menutup. Pada  saat stomata (mulut daun) tertutup, daun tidak dapat menyerap cairan  pestisida dengan baik.
Sebaiknya penyemprotan harus dilakukan pada saat cuaca cerah.  Penyemprotan akan sia-sia jika sesaat kemudian tersiram air hujan sebab  fungsi dan efektifitas pestisida akan berkurang karena guyuran air  hujan.
"Gunakanlah dosis sesuai dengan yang dianjurkan oleh PPL, jangan  mengurangi atau menambah dosis. Sebab dosis yang kurang bisa berakibat  fatal, hama atau penyakit tanaman tidak mati, sedangkan dosis yang  berlebihan bisa berbahaya bagi manusia serta mencemari lingkungan" tutup  Pelda Nuryanto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H