masyarakat dari ancaman penyakit akibat nyamuk, Babinsa Karanganom Serka Edy Sutomo dari Koramil 0806-03/Durenan bersama Kader Integrasi Layanan Primer (ILP) Puskesmas Baruharjo Kecamatan Durenan melaksanakan pembagian abate kepada warga Desa Karanganom, Jumat (24/1/2025).Â
Trenggalek --Â Dalam upaya melindungiLangkah proaktif ini menjadi sangat penting mengingat intensitas hujan yang tinggi melanda Kabupaten Trenggalek, sehingga meningkatkan risiko perkembangbiakan nyamuk di tempat penampungan air, seperti kamar mandi warga. Serka Edy Sutomo menegaskan bahwa kolaborasi dan kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran penyakit seperti demam berdarah.Â
"Pembagian abate ini bukan sekadar membagikan larvasida, tetapi juga upaya kami untuk mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Warga harus memahami bahwa air tergenang yang dibiarkan terlalu lama adalah ancaman nyata bagi kesehatan. Dengan menjaga kebersihan lingkungan, kita bisa bersama-sama memutus siklus hidup nyamuk," tegas Serka Edy Sutomo.Â
Kehadiran Babinsa dan kader ILP di tengah masyarakat mendapat sambutan hangat. Abate yang dibagikan secara gratis langsung dimanfaatkan warga dengan penuh semangat. Selain itu, kader ILP juga memberikan arahan praktis tentang cara penggunaan abate yang tepat dan aman.Â
"Kami ingin masyarakat bukan hanya menggunakan abate, tetapi juga menjadikannya kebiasaan untuk rutin menjaga kebersihan lingkungan. Dengan langkah kecil ini, dampak besar dapat dirasakan," ujar Sri Wahyuni, salah satu kader ILP Puskesmas Baruharjo.Â
Kegiatan ini mencerminkan sinergi yang erat antara TNI dan instansi kesehatan dalam melindungi masyarakat, khususnya di tingkat desa. Melalui pendekatan persuasif, warga diajak untuk aktif mengikuti Gerakan 3M Plus, yaitu Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, dan Mengubur barang bekas, ditambah dengan penggunaan larvasida seperti abate.Â
"Masyarakat adalah ujung tombak dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas nyamuk. Dengan adanya kolaborasi ini, kami optimis ancaman penyakit seperti demam berdarah dapat ditekan secara signifikan," tambah Serka Edy Sutomo.Â
Di tengah cuaca hujan yang hampir setiap hari melanda, masyarakat Desa Karanganom diajak untuk lebih peduli pada lingkungan sekitar. Tidak hanya menerima abate, warga juga dimotivasi untuk mengambil langkah nyata dengan membersihkan bak mandi, saluran air, dan tempat-tempat lain yang rentan menjadi sarang nyamuk.Â
Semangat gotong royong yang ditunjukkan dalam kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara TNI, instansi kesehatan, dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif. Dengan edukasi yang terus dilakukan, diharapkan Desa Karanganom dan sekitarnya dapat menjadi wilayah yang bebas dari ancaman penyakit akibat nyamuk.Â
"Melalui langkah sederhana yang dilakukan bersama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih sehat untuk seluruh masyarakat," pungkas Serka Edy Sutomo dengan penuh optimisme.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI