Mohon tunggu...
Dede Ardiansyah
Dede Ardiansyah Mohon Tunggu... -

hidup adalah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Inseminasi Buatan pada Sapi

23 Mei 2012   05:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:56 2746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-  Inseminator kurang / tidak terampil

-  Petani / peternak tidak / kurang terampil mendeteksi birahi

-  Pelaporan yang terlambat dan / atau pelayanan Inseminator yang lamban

-  Kemungkinan adanya gangguan reproduksi / kesehatan sapi betina. Jelaslah disini bahwa faktor yang paling penting adalah mendeteksi birahi, karena tanda-tanda birahi sering terjadi pada malam hari. Oleh karena itu petani diharapkan dapat memonitor kejadian birahi dengan baik dengan cara:  Mencatat siklus birahi semua sapi betinanya (dara dan dewasa).

Petugas IB harus mensosialisasikan cara-cara mendeteksi tanda-tanda birahi. Salah satu cara yang sederhana dan murah untuk membantu petani untuk mendeteksi birahi, adalah dengan memberi cat diatas ekor, bila sapi betina minta kawin (birahi) cat akan kotor / pudar menghilang karena gesekan akibat dinaiki oleh betina yang lain.

Cara apikasi hormon untuk penyerentakkan birahi adalah sebagai berikut :

-  Laksanakan penyuntikan hormon pertama, pastikan bahwa : Sapi betina resipien harus dalam keadaan sehat dan tidak kurus (kaheksia)

-  Sapi tidak dalam keadaan bunting, bila sapi sedang bunting dan penyerentakkan birahi dilakukan maka keguguran akan terjadi.

-  Laksanakan penyuntikan hormon kedua dengan selang 11 hari setelah penyuntikan pertama.

Birahi akan terjadi 2 sampai 4 hari setelah penyuntikan kedua.

Prosedur Inseminasi Buatan adalah sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun