Mohon tunggu...
Kodariyah Nurhayat
Kodariyah Nurhayat Mohon Tunggu... Dosen - Konselor-Trainer-Terapis Psikologi

Praktisi psikologi yang berminat pada bidang edukasi, konseling dan training tema-tema psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bagaimana Cara Hidup Bahagia dan Damai

13 Mei 2024   15:11 Diperbarui: 13 Mei 2024   19:29 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Hubungan keluarga yang tidak harmonis, penuh konflik, dan terisolasi dari kehidupan sosial dapat membuat kita tidak bahagia. Bayangkan jika kita butuh suport sosial, tetapi kita tidak dapatkan dari orang terdekat, maka kita akan stres, cemas , bahkan depresi. Pergolakan jiwa yang terus menerus tidak hanya menyebabkan tidak bahagiaan saja, tetapi bahkan akan menyebabkan kita pada gangguan mental diri.

Kesulitan Keuangan

Tidak dapat dipungkiri kekurangan dalam hal keuangan akan mengurangi kebahagiaan bahkan kita akan kehilangan kebahagiaan dan kedamaian tersebut. Uang memang bukan segalanya, tetapi segalanya akan lebih dapat diwujudkan dengan kecukupan keuangan tanpa itu kita akan stres karena kebutuhan tidak terpenuhi dan mudah terjerumus pada berhutang.

Kesepian

Tidak semua kesendirian itu sepi, tetapi banyak hal kesendirian melahirkan rasa kesepian. Maka, jangan lah berlama-lama sendiri, karena jika kita sering kesepian, jiwa kita akan hampa tanpa terisi kebermaknaan. Untuk itu perlu kita mengisi jiwa dengan hal-hal bermakna yang menyibukan dan menggembirakan.

Kehilangan Makna dalam Hidup

Banyak orang yang stres dan depresi dikarenakan hidupnya tidak diisi oleh hal-hal yang bermakna dan bermanfaat, mengapa begitu? Karena disebabkan oleh hilangnya makna dan tujuan hidup. Hidup  akan indah dan bermakna dengan dimilikinya makna hidup yang penting dan membangun hidup dengan kebermanfaatan baik bagi diri, keluarga maupun kepada orang lain.

Perbandingan Sosial

Kita sering membandingkan diri dengan pencapaian orang lain. Padahal ada kondisi pada diri kita yang berbeda dengan orang lain. Dari segi kemampuan berfikir, merasa, kemampuan keuangan, prestasi, atau pencapaian lainnya. Jika kita terus membandingkan diri kita dengan orang lain akan mudah bagi kita mengecilkan diri, hilangnya kesyukuran diri, dan melahirkan stres dan frustrasi.

Trauma yang belum selesai

Setiap orang punya perjalanan hidup. Kadang bahagia menyenangkan, kadang kecewa dan menderita. Penderitaan yang tidak dapat diadaptasi hanya akan melahirkan luka dan trauma. Jika hal tersebut berlangsung terus, tentu akan menyebabkan hilangnya kebahagiaan dan kedamaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun