Bulan hitam...
di sisi langit utara yang hitam gelap dan pekat
terhimpit bukit cadas yang tajam dan licin
berselimut jutaan gagak gagak yang terbang rendah
mengintai akan bangkai srigala yang lapar
tertatih....
meniti...
mendaki...
bukit hitam cadas yang hitam dan licin
dadanya terluka mengalir darah hitam yang berbau amis dan busuk
tatap matanya nanar merah mengalir darah
mengumpat penciptanya...
srigala hitam tetap berjalan...
mendaki...
kibas kibaskan ekornya
mengusir jutaan gagak
yang mengintai daging yang terselip
di antara iga iganya yang kering dan rapuh...
bulan hitam...
direngkuhnya...
dipeluknya...
sambil berucap...
maaf ibu.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!