Akuntan forensik dapat mencegah sekaligus mendeteksi manipulasi data keuangan. Perkembangan teknologi yang makin maju mempermudah menyelesaikan masalah--termasuk dalam dunia bisnis. Akuntan forensik dapat mencegah dan mendeteksi adanya fraud dengan memanfaatkan teknologi dan mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan untuk membuktikan kecurangan.
Definisi Fraud dalam Akuntansi
Istilah fraud dalam dunia bisnis sudah tidak asing lagi. Fraud (kecurangan) adalah suatu tindakan kecurangan yang dilakukan secara sengaja untuk menguntungkan diri sendiri atau pihak lain yang berkepentingan, merugikan pihak lain, dan tindakan ilegal atau perbuatan melawan hukum.Â
Ciri dan Jenis Fraud
Hal yang menandakan adanya fraud atau kecurangan adalah adanya perbandingan hasil laporan keuangan yang mencolok dari tahun sebelumnya. Selain itu, data laporan keuangan tidak didukung oleh bukti-bukti yang kuat.
Terdapat 3 jenis kecurangan menurut Association of Certified Fraud Examiners yaitu sebagai berikut.
Asset misappropriation, seperti penyalahgunaan atau pencurian aset perusahaan atau pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan. Contoh nyata dari jenis ini adalah kasus fraud yang dialami oleh perusahaan besar seperti Google dan Facebook. Kasus kecurangan ini dilakukan oleh pria asal Lithuania yang bernama Esvaldas Rimasauskas. Pria ini melakukan berbagai motif penipuan, seperti pencucian uang, pencurian identitas, dan penipuan uang terhadap perusahaan Google sebesar $23 juta dan Facebook sebesar $99 juta.Â
Fraudulent statement, biasanya dilakukan oleh pihak yang mempunyai kuasa, seperti penjabat, eksekutif perusahaan, instansi pemerintahan. Hal ini dilakukan untuk menjaga nama baik perusahaan, menguntungkan perusahaan, atau menutupi kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Fraudulent statement dilakukan dengan cara merekayasa atau memanipulasi data keuangan perusahaan. Contoh jenis ini adalah PT Hanson International melakukan manipulasi laporan keuangan tahunan pada 2016 lalu. Ketika diperiksa oleh OJK, ditemukan manipulasi data terkait penjualan Kavling Siap Bangun (Kasiba) dengan nilai gross sebesar Rp732 miliar sehingga pendapatan perusahaan melonjak secara signifikan.
Corruption. Fraud jenis corruption biasanya terjadi di negara-negara yang penegakan hukum dan tata kelolanya belum baik. Jenis ini sulit dideteksi karena para pihak yang bekerja sama untuk mendapatkan keuntungan. Tindakan jenis fraud ini meliputi penyuapan, pemerasan secara ekonomi, penerimaan yang ilegal, dan penyalahgunaan wewenang. Salah satu contoh nyata jenis corruption adalah kasus PT Asabri yang melakukan tindak pidana korupsi berupa kecurangan dalam pengelolaan keuangan dana investasi yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp22,78 triliun.
Faktor Penyebab Fraud dalam Akuntansi
Sebelum melakukan upaya pencegahan dan pendeteksian fraud, kita harus memahami terlebih dahulu tentang fraud penthagon theory. Teori ini dikemukakan oleh Crowe Howarth dan merupakan perluasan dari fraud triangle theory yang dikemukakan oleh Donald R. Cessey. Fraud penthagon theory menyebutkan terdapat 5 faktor penyebab terjadinya fraud. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.