Dalam kecelakaan tersebut, 23 orang meninggal dunia, termasuk delapan pemain Manchester United, staf klub, dan wartawan. Matt Busby sendiri menderita luka-luka parah. Kecelakaan ini merupakan pukulan telak bagi klub dan menyisakan duka mendalam bagi para pendukungnya.
Proses pembangunan kembali tim dan kesuksesan lanjutan di bawah kepemimpinan Matt Busby.
Meskipun mengalami tragedi yang mengguncang klub, Matt Busby dan Manchester United tetap berjuang dan bangkit kembali. Ia membantu membangun kembali tim dan merekrut pemain muda berbakat dari akademi dan klub lain. Proses ini memakan waktu, tetapi semangat juang dan dedikasi klub membuahkan hasil.
Pada musim 1967-1968, Manchester United berhasil meraih trofi Liga Champions, menjadi kemenangan luar biasa yang menjadi simbol pembangunan kembali klub setelah tragedi Munich. Trofi ini menjadi tanda kekuatan dan ketahanan klub dalam menghadapi masa-masa sulit.
Era Matt Busby di Manchester United adalah periode yang penuh dengan kesuksesan dan tragedi. Prestasi gemilang di era 1950-an dan 1960-an, termasuk kemenangan Piala Eropa pada tahun 1968, menjadi kenangan tak terlupakan bagi para pendukung klub. Tragedi Munich mengajarkan klub tentang kegigihan dan semangat juang yang tak tergoyahkan, dan berhasil membawa klub ini meraih kesuksesan lanjutan di masa depan. Matt Busby meninggalkan warisan besar bagi Manchester United dan menjadi sosok legendaris dalam sejarah sepak bola.
 Masa Kejayaan di Era Sir Alex Ferguson
Kepemimpinan legendaris Sir Alex Ferguson dan perannya dalam mengubah Manchester United menjadi kekuatan dominan di Inggris dan Eropa.
Sir Alex Ferguson, yang bergabung sebagai manajer Manchester United pada tahun 1986, merupakan tokoh ikonik yang menciptakan era kejayaan dan transformasi besar bagi klub. Ferguson memiliki visi yang jelas dan tajam dalam membangun tim yang tangguh dan penuh semangat untuk meraih sukses. Dengan karisma kepemimpinannya, ia berhasil membentuk tim yang bermain dengan semangat juang dan konsisten dalam mencari kemenangan.
Di bawah kepemimpinannya, Manchester United menjadi kekuatan dominan di sepak bola Inggris. Ferguson berhasil memenangkan sejumlah gelar Liga Premier Inggris, membawa klub ini meraih gelar-gelar liga secara berulang kali selama masa kepemimpinannya. Kedisiplinan, etika kerja, dan komitmen terhadap kesempurnaan menjadi pilar dalam gaya kepemimpinan Ferguson yang terkenal.
Treble kemenangan di musim 1998-1999 yang memuncak dengan kemenangan di Liga Champions.
Musim 1998-1999 menjadi salah satu musim paling mengesankan dalam sejarah Manchester United. Pada musim itu, klub meraih apa yang dikenal sebagai "Treble", yaitu sukses meraih tiga gelar besar dalam satu musim. Manchester United berhasil memenangkan Liga Premier Inggris, Piala FA (FA Cup), dan Liga Champions UEFA (sekarang dikenal sebagai Liga Champions).
Momen paling ikonik dalam Treble adalah final Liga Champions di musim tersebut. Pada pertandingan final yang berlangsung di Stadion Camp Nou, Barcelona, pada 26 Mei 1999, Manchester United menghadapi Bayern Munich. Klub ini tertinggal 0-1 hingga waktu normal pertandingan berakhir. Namun, dengan aksi heroik di menit-menit akhir, Manchester United berhasil mencetak dua gol melalui Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer, sehingga membalikkan keadaan menjadi 2-1 untuk kemenangan yang dramatis. Itu menjadi gelar Liga Champions kedua dalam sejarah klub.