Ditinjau oleh: Dr. Kevin, SpM
Dikenal sebagai penyakit degeneratif, katarak memang identik terjadi oleh orang lanjut usia. Tahukah Anda bahwa katarak juga bisa terjadi pada bayi?
Ya, meskipun kasusnya sangat jarang, namun katarak masih sangat berpotensi untuk terjadi pada bayi.
Kondisi katarak pada bayi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja karena memiliki dampak pada tumbuh kembang anak. Katarak pada bayi dapat menjadi faktor penyebab kebutaan pada 5%-20% anak.
Beberapa bayi baru lahir bahkan ada yang langsung divonis terkena penyakit katarak dan membuat masyarakat heran bagaimana ini bisa terjadi.
Penjelasan Singkat Tentang Penyakit Katarak
Sebelum membahas lebih lanjut tentang katarak pada bayi, penting untuk memahami apa itu katarak.
Katarak adalah kondisi dimana lensa mata yang seharusnya bening menjadi keruh atau buram.
Lensa mata yang jernih penting untuk fokus cahaya yang masuk ke mata tepat pada retina, sehingga keruhnya lensa mata dapat mengganggu penglihatan. Penyebab kekeruhan pada lensa mata ini umumnya disebabkan protein lensa mata yang mengeras karena seiring berjalannya waktu.
Tentu saja terdapat perbedaan faktor penyebab mengerasnya protein mata antara katarak yang terjadi pada bayi dan orang tua.
Mengapa Katarak Bisa Terjadi Pada Bayi?
Bisa dikatakan bahwa katarak pada bayi termasuk special case. Katarak pada bayi dikenal dengan sebutan katarak kongenital, dimana terdapat beberapa faktor pemicu yang menjadi penyebab katarak pada saat kehamilan.
Faktor keturunan menjadi salah satu penyebab terjadinya katarak pada bayi baru lahir. Pada Ibu hamil yang terkena katarak, protein yang berperan besar untuk pembentukan lensa alami bayi bisa saja terinfeksi dan menyebabkan perubahan DNA sehingga terjadi katarak pada bayi.