Mohon tunggu...
KMN EyeCare
KMN EyeCare Mohon Tunggu... Lainnya - Klinik Mata

Membahas segala informasi seputar kesehatan mata melalui artikel yang sudah ditinjau langsung oleh Dokter Spesialis Mata.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jenis-Jenis Strabismus (Mata Juling) dan Cara Penanganannya

28 Januari 2025   14:17 Diperbarui: 28 Januari 2025   14:46 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Canva Photo

Ditinjau oleh: Dr. Marsha Rayfa Pintary, SpM

Strabismus atau mata juling adalah kondisi dimana kedua mata tidak sejajar satu dengan yang lain . Kondisi ini bisa bersifat permanen atau muncul hanya sesekali.

Salah satu mata mungkin mengarah ke depan, sementara posisi mata lainnya lebih ke dalam, keluar, ke atas, atau ke bawah. Mata juling terjadi akibat gangguan pada otot-otot penggerak mata, yang membuat mata kehilangan koordinasi.

Mata juling bisa dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Selain mengganggu penampilan, strabismus dapat memengaruhi kemampuan penglihatan, terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa perkembangan visual.

Lalu, apakah mata juling bisa diobati?

Ternyata, pengobatan mata juling sangat bergantung pada jenis-jenisnya. Yuk, pelajari lebih lanjut tentang mata juling dan jenis-jenisnya di artikel ini!

Mengenal Kondisi Mata Juling

Secara global, kasus mata juling cukup umum terjadi. Diperkirakan sekitar 2-4% anak-anak mengalaminya gejala mata juling. Pada sebuah penelitian di Hongkong tahun 2021, ditemukan 133 anak yang terkena mata juling dari 4,273 total responden. (sumber: klik)

Pada orang dewasa, kasus mata juling ini juga dapat muncul akibat cedera, stroke, atau gangguan neurologis lainnya.

Penyebab strabismus pada anak antara lain kondisi genetik, gangguan refraktif (sebagai contoh mata minus atau plus), kelainan neurologis, dan kelainan pada mata anak (katarak, retinopathy of prematurity, dan lain-lain).

Dalam beberapa kasus, strabismus pada anak dapat menyebabkan ambliopia atau mata malas, yakni ketika otak cenderung mengabaikan gambar dari mata yang tidak sejajar. Jika tidak ditangani, hal ini bisa mengakibatkan gangguan penglihatan permanen. Untuk mencegah hal tersebut, mata juling dapat diatasi jika terdeteksi sejak dini, misalnya dengan penggunaan kacamata khusus, terapi mata, atau operasi koreksi.

Jenis-Jenis Mata Juling

Mata juling terdiri dari berbagai jenis yang dikategorikan berdasarkan arah penyimpangan mata. Berikut adalah penjelasan detail dari masing-masing jenis strabismus agar lebih mudah dipahami.

1. Esotropia (Mata Mengarah ke Dalam)

Esotropia adalah kondisi dimana salah satu atau kedua mata mengarah ke dalam atau mendekati hidung.

2. Exotropia (Mata Mengarah ke Luar)

Exotropia terjadi ketika salah satu atau kedua mata mengarah ke luar, menjauhi hidung.

3. Hypertropia (Mata Mengarah ke Atas)

Hypertropia adalah jenis mata juling dimana salah satu mata mengarah lebih tinggi dibanding mata lainnya. Kondisi ini tergolong langka dibanding jenis lainnya.

4. Hypotropia (Mata Mengarah ke Bawah)

Hypotropia adalah kebalikan dari hypertropia, dimana salah satu mata mengarah lebih rendah dibanding mata lainnya.

Kondisi lainnya: Pseudostrabismus.

Pseudostrabismus merupakan kondisi yang menyerupai strabismus, tetapi bukan strabismus pada anak usia dibawah 1 tahun, terkadang mata anak terkesan juling, namun refleksi cahaya masih jatuh di tengah pupil atau manik mata. Hal ini disebabkan oleh struktur hidung yang lebar dan datar, atau lipatan kulit di bawah kelopak mata yang berlebih.

Gejala Mata Juling

Mata juling (strabismus) memiliki beberapa gejala yang bisa dikenali, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala mata juling:

  1. Mata tidak sejajar
    Satu mata mengarah ke depan, sementara mata lainnya bisa mengarah ke dalam, ke luar, ke atas, atau ke bawah.
  2. Mata tidak bekerja sama
    Kedua mata tidak bergerak bersama saat melihat suatu objek, sehingga pandangan tampak tidak terkoordinasi.
  3. Mata sering menyipit atau memiringkan kepala
    Untuk mengkompensasi penglihatan yang terganggu, seseorang mungkin sering menyipitkan satu mata atau memiringkan kepala agar dapat melihat lebih jelas.
  4. Kesulitan memperkirakan jarak
    Orang dengan mata juling sering mengalami masalah dalam memperkirakan jarak karena hilangnya penglihatan 3D atau stereoskopik.
  5. Penglihatan ganda (diplopia)
    Pada beberapa kasus, terutama pada orang dewasa, mata juling dapat menyebabkan penglihatan ganda, karena otak menerima dua gambar yang berbeda dari kedua mata.
  6. Mata terasa lelah atau tegang
    Mata mungkin terasa cepat lelah karena usaha berlebihan untuk fokus atau menyeimbangkan penglihatan.
  7. Mata malas (amblyopia)
    Pada anak-anak, salah satu mata yang tidak digunakan dengan baik dapat menjadi "mata malas," dimana penglihatan pada mata tersebut tidak berkembang optimal.

Jika Anda atau orang terdekat menunjukkan gejala-gejala ini, segera lakukan pemeriksaan mata untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Diagnosis dan Penanganan

Strabismus memerlukan diagnosis oleh dokter spesialis mata, yang melibatkan pemeriksaan fisik, tes penglihatan, dan evaluasi pergerakan mata. Penanganannya bergantung pada tingkat keparahan dan penyebab kondisi tersebut.

Pemeriksaan mata secara berkala bisa membantu menemukan masalah sejak awal dan menentukan langkah pengobatan yang tepat. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun