Mohon tunggu...
Kamaludin
Kamaludin Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Mahasiswa Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya suka dengan otomotif seperti BMW

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Perjalanan dan Perjuangan dalam Membangun Usaha Angkringan

5 Juli 2024   21:45 Diperbarui: 22 Juli 2024   21:18 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Pemilik Angkringan (Dokumentasi Pribadi) 

Jakarta, 29 Juni 2024 - Di tengah hiruk-pikuk Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan H. Nawi Raya No. 21, berdiri sebuah angkringan yang selalu ramai dikunjungi. Angkringan ini, yang dikenal dengan nama “Angkringan Family 27”, Angkringan ini tidak hanya menawarkan makanan dan minuman yang familiar, tetapi juga menyimpan kisah inspiratif tentang perjalanan dan perjuangan pendirinya, Ferdi.

Ferdi memulai usahanya dengan modal yang sangat terbatas. Berasal dari keluarga sederhana, ia telah terbiasa bekerja keras sejak muda. Sebelum merintis angkringan, Ferdi menjalani berbagai pekerjaan, mulai dari karyawan hingga membuka beberapa usaha. Namun, impiannya untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya memotivasinya untuk mencari peluang baru.

Ide membuka angkringan muncul ketika Ferdi melihat banyaknya orang yang membutuhkan makanan murah dan praktis di malam hari. Dengan sedikit tabungan yang dimilikinya, ia membeli gerobak bekas dan mulai menjual Angkringan. Awal usahanya tidak berjalan mulus. Ia sering menghadapi tantangan, seperti persaingan ketat dan dagangan yang tidak selalu habis terjual, dan tidak ada pengalaman jualan didunia kuliner. Namun, Ferdi tidak pernah menyerah.

Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, Ferdi bergabung dengan komunitas pengusaha kuliner jalanan. Dari komunitas ini, ia mendapatkan banyak tips dan trik dalam mengelola usahanya. Keterbukaannya terhadap saran dan kemauan untuk terus belajar membuat angkringan Ferdi perlahan mulai dikenal banyak orang.

Inovasi juga menjadi kunci sukses Ferdi. Ia menambahkan berbagai menu unik yang tidak ditemukan di angkringan lain. Seperti sate Taichan. Berkat inovasi ini, angkringannya berhasil menarik perhatian lebih banyak pelanggan.

Ferdi mengungkapkan, "Saya selalu percaya bahwa pelayanan yang baik adalah kunci utama dalam bisnis. Pelanggan bukan hanya sekadar pembeli, tetapi juga teman dan keluarga yang harus kita layani dengan sepenuh hati." Ia juga menekankan pentingnya mendengarkan feedback dari pelanggan untuk terus meningkatkan kualitas. "Setiap kritik dan saran adalah pelajaran berharga. Dengan mendengarkan pelanggan, saya bisa memahami apa yang mereka butuhkan dan inginkan," tambahnya.

Foto Bersama Dengan Pelanggan Angkringan (Dokumentasi Pribadi)
Foto Bersama Dengan Pelanggan Angkringan (Dokumentasi Pribadi)

Dari sisi pelanggan, Dian, seorang pengunjung tetap, berbagi pengalamannya, "Saya sudah menjadi pelanggan setia Angkringan Family 27 sejak awal. Tidak hanya makanannya yang enak, tetapi suasana hangat dan pelayanan yang ramah membuat saya selalu kembali ke sini. Ferdi selalu menyapa kami dengan senyum, itu membuat kami merasa dihargai."

Dian, salah satu pelanggan setia, mengatakan, "Angkringan Ferdi selalu menjadi pilihan saya untuk makan malam. Selain makanannya enak, suasananya juga nyaman dan harganya terjangkau."

Perjuangan Ferdi tidak hanya terbatas pada inovasi menu dan pelayanan. Ia juga mengurus izin usaha dan mengikuti berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas usahanya. Hasilnya, “Angkringan Family 27”, kini menjadi salah satu angkringan terkenal di Jakarta Selatan. Ferdi telah berhasil membangun reputasi angkringannya sebagai tempat makan yang tidak hanya menawarkan rasa, tetapi juga kenyamanan dan kualitas.

Ferdi tidak pernah berhenti mencari cara untuk memperbaiki usahanya. Ia selalu berusaha menjaga kebersihan tempat dan menyambut pelanggan dengan ramah. Selain itu, ia juga mulai memperluas usahanya dengan membuka layanan pesan antar, memanfaatkan platform digital untuk mencapai lebih banyak pelanggan.

Kesuksesan angkringan Ferdi tidak hanya berdampak pada dirinya dan keluarganya, tetapi juga memberi manfaat bagi komunitas sekitar. Ia membuka lapangan pekerjaan bagi beberapa pemuda di lingkungan tersebut, membantu mengurangi pengangguran di daerahnya. Ferdi juga sering berbagi ilmu dan pengalaman dengan pengusaha kecil lainnya, mendorong mereka untuk terus berinovasi dan tidak mudah menyerah.

"Saya senang mimiliki usaha ini dan sangat bermanfaat bagi orang lain. Ini semua berkat kerja keras dan dukungan dari banyak pihak dan gak pernah kenal kata lelah" ungkap Ferdi dengan penuh syukur.

Perjalanan dan perjuangan Ferdi dalam membangun angkringan ini menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ceritanya menunjukkan bahwa dengan tekad kuat, kerja keras, dan kemauan untuk belajar, siapa pun bisa meraih kesuksesan, meski harus memulai dari nol. Angkringan Ferdi bukan hanya sebuah tempat makan, tetapi juga sebuah simbol keberanian dan ketekunan dalam meraih impian.

Ferdi juga bercerita tentang rencana masa depannya, "Saya berharap dapat membuka beberapa cabang lagi di Jakarta dan sekitarnya. Saya ingin memberikan kesempatan bagi lebih banyak orang untuk merasakan suasana angkringan yang nyaman dan menikmati makanan yang lezat dengan harga terjangkau." Ia juga berencana untuk terus berinovasi dalam menu dan layanan, mengikuti tren kuliner tanpa meninggalkan akar tradisional angkringan.

Di tengah modernisasi dan persaingan usaha yang ketat, kisah Ferdi mengingatkan kita bahwa usaha kecil dengan konsep tradisional masih memiliki tempat di hati masyarakat. “Angkringan Family 27”,  ini menjadi bukti nyata bahwa mimpi besar bisa dicapai melalui langkah-langkah kecil yang konsisten dan penuh dedikasi. Kisah Ferdi dan Angkringan Family 27 menjadi contoh nyata bahwa dengan tekad, inovasi, dan kerja keras, usaha kecil pun bisa berkembang dan memberikan dampak positif bagi banyak orang.

Penulis: Kamaludin - 11230511000129, Mahasiswa semester 2 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun