Mohon tunggu...
Kwee Minglie
Kwee Minglie Mohon Tunggu... lainnya -

Motto : Hiduplah bermanfaaat bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

KMP & Demokrat, Pembohong Rakyat?

8 Oktober 2014   20:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:52 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KMP & Demokrat, Pembohong Rakyat ?

Kita bisa bayangkan permainan berikutnya tentang usulan perpu pilkada langsung yang diajukan oleh SBY kepada DPR. Sandiwara ini kembali akan bisa dinilai apakah benar KMP dan Demokrat itu tulus menjadi anggota DPR yang  berjuang untuk kepentingan rakyat.

Kira masih segar dengan usulan pemerintah akan UU pilkada setahun lalu yang ditolak mentah-mentah oleh DPR, kemudian diangkat kembali oleh KMP karena kalah pilpres dan dimenangkan oleh koalisi Indonesia Hebat. Saat diangkat, semua menyatakan bahwa pilkada oleh DPRD itu memenuhi harapan rakyat, bahkan Amien Rais menyesal dan mau menebus dosa kembali karena yang mengusulkan pilkada langsung adalah dia. Disusul oleh Akbar Tanjung juga menyatakan kesetujuannya, karena memenuhi harapan rakyat. KMP begitu getol kemudian berhasil meloloskan keputusan pilkada oleh DPRD, walaupun Demokrat walk out. Namun setelah SBY dicaci maki, karena ingkar janji dengan setuju untuk pilkada langsung. Ia menyesal dan berjanji serius dan mau gugat ke MK, akhirnya diputuskan untuk melalui perpu. Gerinda dengan Prabowo-nya mengatakan bahwa pilkada oleh DPRD sudah sesuai keinginan rakyat.

Berikutnya akan terjadi pertarungan kembali di DPR, apakah perpu itu diterima atau ditolak, namun nampaknya dengan ke-lihay-an SBY bermain, KIH dipermalukan dan berhasil menggandeng KMP dengan janji memperoleh jaminan pilkada langsung bisa diterima dan janji bawah tangan untuk memperoleh jabatan ketua DPR ( tidak disebutkan karena sama-sama tahu ), bahkan untuk MPR juga. Sekali pukal dapat dua lalat. Hebat sekali !

Keberhasilan SBY dan KMP dalam permainan ini perlu diacung jempol dalam hal pembohongan kepada rakyat. Ucapan yang bisa dihitung dalam jam  dan hari saja sudah bisa berubah tanpa rasa malu. Bagaimana mungkin sebentar meng-klaim bahwa pilkada melalui DPRD itu sesuai kehendak rakyat, bahkan dengan dramatir Amien Rais mau tebus dosa. Apa lagi ucpannya jika nantinya DPR bisa menerima kembali pilkada langsung ? mungkin Amin Rais bisa menelan biji salak, sampai sulit bernafas untuk berucap kembali. Sungguhlah pemain aktor yag hebat. Mampu bermain dengan peran macam-macam. Korbanya tetap rakyat dipermainkan, nama rakyat yang dipakai untuk aib –nya. Apakah permainan ini  yang disebut oleh anggota DPR / MPR bahwa politik itu dinamis, bisa berubah, sehingga ini dianggap wajar  tanpa ada batasan apa yang dimaksud sesungguhnya politik itu dinamis ?  Apakah pembohongan itu juga dinamis  dan wajar ?

Kembali kepada rakyat, apakah kita masih bisa bertahan dan menerima wakil-waki rakyat yang sedemikian ? siapakah dalam hal ini yang bermain dan yang konstan dalam pendirian ? KMP-kah atau  KIH ? Layakah kita mendengar dan menerima bahwa politik itu bisa berubah setiap saat ? politik itu berjuang untuk kepentingan rakyat atau hanya sekelompok rakyat ? apakah keinginan rakyat selalu berubah-ubah ? urusan perut saja masih belum teratasi, masalah dasar hukum dan Ham sama sekali tidak diurus, yang diurus hanya kelompok sendiri saja dengan mengatas namakan rakyat. Rakyat mana ? Sudah itu ribut tanpa merasa malu disaksikan oleh rakyat. Kok bisa ya ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun