Mohon tunggu...
Kwee Minglie
Kwee Minglie Mohon Tunggu... lainnya -

Motto : Hiduplah bermanfaaat bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setelah DPR-MPR, Menyusul Ketua Komisi-Komisi

10 Oktober 2014   01:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:40 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah DPR-MPR, Menyusul Ketua Komisi-Komisi.

Babak berikut dari tontonan perebutkan kursi di MPR dan DPR, adalah kursi ketua Komisi-komisi. Disini merupakan gawang pertama dalam meloloskan ambisi KMP untuk mengganggu pemerintah.  Gawang disini juga sesungguhnya peran transaksional dimulai. Jika gawang awal ini sudah alot, menandakan awalnya transaosional dimulai. Biasanya voting akan menjadi senjata ampuh dalam forum-forum ini, siapa kuat siapa menang.

Menurut berita yang dibocorkan sendiri oleh Golkar, mereka mengincar komisi II, III, VII dan Bagar. Bayangkan semua posisi yang diincar ini, merupakan tempat yang sangat basah dan berpeluang KKN. Apakah ini nantinya yang akan menjegal Jokowi – JK ?  Rakyat sangat diperlukan ikut mengawasi. Karena lemahnya pemerintah akan merupakan awal kegagalan program Nawa Cita. Kedudukan Komisi bagi KMP nampaknya sangat strategis, oleh sebab itu tidak mungkin akan dilepas oleh KMP.

Sejarah telah membuktikan pada saat pemerintahan SBY, koruptor yang tertangkap dan menjadi pesakitan di KPK kebanyakan yang duduk di komisi-komisi, kemudian naik sampai keatasnya. Oleh sebab itu pada pemerintahan Jokowi – JK harus dijaga ketat menteri-menteri yang bermain. Yakinlah jika Jokowi – JK benar-benar menjalankan programnya dengan baik, benar, jujur dan transparan, rakyat pasti tidak akan tinggal diam. Terbukti dari pakar akademisi, dari pengamat, dari universitas, dan organisasi-organisasi masyarakat, sudah ikut menyoroti dan mengkritisi apa yang akan terjadi kedepannya. Semua sepakat Jokowi harus mempertahankan jati diri aslinya.

Semoga perubutan kursi di komisi-komisi yang akan berjalan ini, tidak membuat KIH galau, yang penting birokrat yang dibangun harus profesional dan menjunjung tinggi program Nawa Cita  sebagai acuan utama dalam membuat semua program maupun kebijaksanaan.  Yakinlah rakyat tidak akan tinggal diam, jika rakyat diganggu terus – menerus.  Hindarilah semua transaksional, pertahankan prinsip ini untuk tidak digoyah oleh KMP. Sekali transaksional terjadi, maka kedua dan seterusnya akan terjadi terus menerus, yang berakibat hancurnya pemerintahan Jokowi – JK dikemudian hari dan ini juga yang dikehendaki oleh KMP sesungguhnya. Sambil menjadikan amunisi untuk berperang, Ingatlah pesan Prabowo kepada KMP untuk terus berperang di parlemen. Istilah yang dibuat ini jangan diremehkan. Karena dalam parlemen jika menggunakan istilah perang sangatlah berbahaya, bukan kamu mati ya saya yang mati, bukan  lagi duduk bersama mencari solusi untuk kebaikan rakyat.

Sebagai warning untuk pemerintahan Jokowi – JK, lima tahun kedepan, akan tetap diungguli oleh KIH asal prinsip terus dipertahankan, yakinlah KMP akan makan buah yang diperbuat oleh mereka sendiri yaitu kehancuran. Sebaliknya KMP akan bangkit, jika prinsip Jokowi – JK bisa dihancurkan oleh mereka, oleh sebab itu janganlah terjebak dalam transaksional KMP. Ini akan sangat berbahaya lebih ganas dari racun ular cobra.

Pemerintahan Jokowi – JK yang melopori pembaharuan untuk Indonesia Baru, akan menghadapi ujian berat. peran parlemen tentu akan menggunakan cara lama yaitu menggiring segala kebijaksanaan pemerintah masuk dalam arena transaksional. Disitulah ujian yang pasti akan dihadapi setiap menteri kabinat Jokowi-JK. KMP sangat terkenal lihay dalam transaksional individual atau kelompok yang bisa diajak lobi langsung. Bukti kelompok di DPR, KMP sangat kuat dalam bermain. Oleh sebab itu mental menteri harus disiapkan dengan baik. Bukankah Jokowi sangat mementingkan revolusi mental ? Artinya Jokowi sudah mengetahui kelemahan utama adalah mental individu yang bermain. Kita yakin, jika Jokowi sudah sadar akan itu semua, akan menjadikan dirinya lebih ketat dalam memilih menteri-menterinya serta mengadakan pengawasan yang melekat dalam setiap langkah yang dibuat oleh menteri-menterinya. Pepatah yang mengatakan bahwa Uang akan membuat mental goyah. Semoga pepatah ini akan melekat pada setiap pembantu presiden untuk lebih hati-hati untuk tidak terpengaruh oleh iming-iming uang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun