Mohon tunggu...
Arya Cintya
Arya Cintya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undiksha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Energi pasang surut sebagai energi terbarukan?

16 Desember 2024   16:44 Diperbarui: 16 Desember 2024   16:44 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah meningkatnya kebutuhan energi global dan tantangan perubahan iklim, energi terbarukan menjadi solusi yang semakin relevan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Salah satu sumber energi terbarukan yang memiliki potensi besar namun sering kali kurang dikenal adalah energi tidal. Energi ini berasal dari pergerakan pasang surut air laut yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi antara Bumi, Bulan, dan Matahari. Dengan sifatnya yang stabil dan dapat diprediksi, energi tidal menawarkan alternatif yang menarik untuk mendukung transisi menuju penggunaan energi bersih yang ramah lingkungan.

Energi tidal adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan pasang surut air laut, yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi antara Bumi, Bulan, dan Matahari. Fenomena pasang surut yang terjadi secara alami ini menciptakan perbedaan ketinggian air laut yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Karena berasal dari fenomena alam yang berlangsung terus-menerus, energi tidal dikategorikan sebagai salah satu energi terbarukan yang berkelanjutan. Potensi energi tidal umumnya tinggi di wilayah dengan selisih ketinggian pasang naik dan pasang surut yang signifikan, seperti di muara sungai besar atau kawasan teluk.

Untuk memanfaatkan energi tidal, berbagai teknologi telah dikembangkan. Salah satunya adalah Tidal Barrage, yaitu bendungan yang memanfaatkan perbedaan ketinggian air di sisi bendungan untuk menggerakkan turbin. Selain itu, teknologi Tidal Stream Generator menggunakan turbin bawah laut untuk menangkap energi kinetik dari pergerakan arus pasang surut. Sistem Dynamic Tidal Power (DTP) memanfaatkan interaksi antara pasang surut dan arus laut, sementara Lagoon Tidal Systems menggunakan laguna buatan untuk mengalirkan air yang kemudian memutar turbin. Teknologi ini dirancang untuk menangkap energi pasang surut secara efektif sambil meminimalkan dampak terhadap lingkungan.

Proses konversi energi tidal dimulai dari penangkapan energi gerakan pasang surut air laut menggunakan perangkat seperti turbin atau bendungan. Energi mekanik yang dihasilkan dari pergerakan air ini kemudian dikonversi menjadi energi listrik melalui generator. Energi listrik yang dihasilkan selanjutnya disalurkan ke jaringan listrik untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat. Dengan pola pasang surut yang dapat diprediksi, energi tidal menawarkan stabilitas produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa sumber energi terbarukan lainnya, seperti energi surya dan angin.

Energi tidal memiliki banyak manfaat yang menjadikannya sumber energi yang menarik. Sebagai energi terbarukan, tidal tidak hanya menawarkan sumber daya yang berkelanjutan tetapi juga ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi karbon. Selain itu, stabilitas pola pasang surut memberikan keunggulan dalam perencanaan produksi energi. Wilayah pesisir, khususnya negara-negara seperti Indonesia yang memiliki garis pantai panjang dan perbedaan pasang surut yang besar, dapat memanfaatkan potensi energi tidal untuk memenuhi kebutuhan energi lokal sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Namun, meskipun menjanjikan, energi tidal juga memiliki sejumlah tantangan. Pembangunan infrastruktur, seperti bendungan atau turbin bawah laut, membutuhkan investasi awal yang besar. Selain itu, tidak semua lokasi memiliki karakteristik pasang surut yang mendukung, sehingga energi tidal hanya dapat dimanfaatkan secara optimal di wilayah tertentu. Dampak ekologis juga menjadi perhatian, karena infrastruktur tidal dapat memengaruhi habitat laut dan pola migrasi makhluk hidup. Pemeliharaan perangkat di bawah laut, yang rentan terhadap korosi dan kerusakan, juga menambah kompleksitas dan biaya operasional.

Sebagai kesimpulan, energi tidal memiliki hubungan erat dengan konsep energi terbarukan karena memanfaatkan fenomena alam yang berkelanjutan untuk menghasilkan energi bersih. Dengan teknologi yang terus berkembang dan manajemen dampak lingkungan yang baik, energi tidal berpotensi menjadi salah satu solusi utama dalam transisi global menuju sistem energi yang lebih hijau dan ramah lingkungan. Negara-negara dengan potensi tidal tinggi, seperti Indonesia, dapat memimpin dalam pengembangan dan pemanfaatan energi ini, menciptakan peluang besar untuk keberlanjutan energi sekaligus melindungi lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun