Mohon tunggu...
Arya Cintya
Arya Cintya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undiksha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagaimana Kesetimbangan Kimia Terjadi?

27 Juni 2023   22:47 Diperbarui: 27 Juni 2023   22:50 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mendengarkan kata 'kesetimbangan' apa hal pertama yang terlintas di dalam pikiran kalian? Kesetimbangan ini dapat dihubungkan dengan timbangan. Jika kita menimbang sesuatu dan timbangan tersebut berada dalam kondisi setimbang maka jarum penunjuk pada timbangan akan berada pada posisi lurus dan diam. Keadaan jarum ini menunjukan bahwa bagian kiri dan kanan memiliki massa yang sama. Jika kita hubungkan dalam ilmu kimia, istilah dari kesetimbangan kimia ini merujuk kepada bagaimana laju reaksi ke arah kanan serta kiri akan memiliki nilai yang sama besar. Namun, pada kesetimbangan kimia, kesetimbangan ini tidak bersifat statis melainkan dinamis.

Berdasarkan definisinya, kesetimbangan kimia merupakan suatu keadaan ketika tidak adanya perubahan yang teramati saat terjadinya reaksi. Ketika suatu reaksi telah mencapai keadaan yang setimbang maka konsentrasi dari reaktan serta produk akan konstan, tidak akan terjadi perubahan yang teramati. Secara umum, kesetimbangan kimia itu dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu kesetimbangan statis dan dinamis. Kesetimbangan statis merupakan kesetimbangan yang dapat terjadi ketika semua gaya yang berkerja pada suatu objek itu seimbang, yang artinya bahwa tidak ada lagi gaya yang dapat dihasilkan. Sedangkan kesetimbangan dinamis itu merupakan kesetimbangan yang didapatkan saat seluruh gaya yang bekerja pada suatu objek itu seimbang namun objeknya sendiri dapat bergerak. Contoh dari kesetimbangan dinamis yang dapat kita temui di kehidupan kita adalah proses saat pemanasan air yang dilakukan dalam wadah yang tertutup. Ketika suhu sudah mencapai 100oC maka air akan berubah wujud menjadi uap dan uap itu akan tertahan oleh tutup yang digunakan saat pemanasan. Saat pemanasan dihentikan, uap air yang tadi terbentuk dan tertahan pada tutup akan berubah kembali menjadi air, dengan begitu jumlah air dalam wadah tertutup tersebut tidak akan habis. Reaksi yang terjadi pada saat pemanasan tersebut adalah:

H2O(I)  -> H2O(g).

Sistem kesetimbangan kimia dibagi menjadi 2 jenis yaitu kesetimbangan homogen dan heterogen. Kesetimbangan homogen merupakan kesetimbangan yang hanya tersusun dari satu fasa atau dapat dikatakan bahwa seluruh pereaksi dalam kesetimbangan ini berada dalam fase yang sama. Contoh dari kesetimbangan kimia yang homogen ini adalah:

H2O + I2  -> 2HI

Dalam reaksi kesetimbangan homogen, gas A dan B akan bereaksi sehingga akan membentuk produk C dan D. Ketika mencapai keadaan setimbang, kecepatan dari reaksi pembentukan gas C dan D adalah sama dengan saat pembentukan gas A dan B. Sehingga reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:

A(g) + B(g)  -> C(g) + D(g)

Selanjutnya adalah kesetimbangan kimia heterogen, sistem kesetimbangan heterogen ini merupakan kesetimbangan yang terjadi ketika komponen zatnya memiliki fasa yang berbeda atau lebih dari satu fasa. Contoh dari kesetimbangan heterogen adalah:

CaCO3(p) -> CaO(p) + CO2(g0

Dalam kesetimbangan kimia, terdapat prinsip yang digunakan yaitu prinsip Le Chatelier. Pada tahun 1884, seorang ilmuwan kimia Perancis mengemukakan bahwa jika reaksi dalam keadaan setimbang mendapatkan perubahan keadaan, maka reaksi tersebut akan mengarah pada kesetimbangan yang baru dengan adanya pergeseran untuk dapat mengatasi adanya perubahan yang diterima. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kesetimbangan kimia ada konsentrasi, tekanan dan volume, suhu dan katalis.

Pada  pengaruh konsentrasi, ketika konsentrasi suatu zat semakin besar maka reaksi yang terjadi akan bergeser dari arah zat tersebut, sedangkan jika konsentrasi zat diperkecil maka reaksi itu akan bergeser ke arah zat tersebut. Selanjutnya adalah pengaruh tekanan serta volume pada suatu kesetimbangan. Adanya perubahan tekanan pada suatu reaksi hanya akan berpengaruh pada suatu reaksi dengan sistem gas. Secara teori, ketika tekanan gas diperbesar maka volume dari zat itu akan diperkecil. Begitupun sebaliknya jika tekanan gas kita perkecil maka volume gas tersebut akan diperbesar. Lalu, pengaruh suhu pada suatu kesetimbangan adalah ketika suhu dinaikan maka reaksi kesetimbangan yang terjadi akan bergeser ke arah reaksi yang bersifat endoterm, lalu jika suhu diturunkan maka reaksi tersebut akan bergeser ke arah reaksi yang bersifat eksoterm. Yang terakhir adalah pengaruh katalis dalam kesetimbangan. Dalam suatu reaksi, katalis akan berfungsi sebagai zat yang dapat mempercepat terjadinya kesetimbangan kimia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun