Mohon tunggu...
Nurul Maylida
Nurul Maylida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mataram

Saya adalah seorang author yang menyukai budaya dan tantangan baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Literasi Numerasi Siswa Sebagai Implementasi Program Kampus Mengajar 7 di SDN 8 Cakranegara

21 Juni 2024   12:46 Diperbarui: 22 Juni 2024   17:17 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)

Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari program MBKM dalam koordinasi Kemendikbudristek. Program Kampus Mengajar diselenggarakan sebagai upaya memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus dengan menjadi mitra guru dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan dasar dan menengah, yang selanjutnya disebut Sekolah Penugasan. Hingga saat ini, program Kampus Mengajar telah memasuki angkatan ke-7 yang diselenggarakan dari tanggal 26 Februari-16 Juni, di kesempatan ini mahasiswa/i Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Mataram yaitu Anang Ma’ruf, Anisa Sarifah, Nur Fadilah, Nurul Maylida dan Ilda Nurdiana mengikuti program Kampus Mengajar 7 dengan mendapatkan sekolah penugasan di SDN 8 Cakranegara.

Salah satu tujuan Kampus Mengajar adalah untuk membantu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Literasi dan numerasi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik khususnya di jenjang sekolah dasar. Literasi merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, mencipta, mengomputasi, dan berkomunikasi menggunakan simbol cetak dan tertulis dalam berbagai konteks (UNSECO, 2004). Numerasi adalah kemampuan anak dalam menggunakan, mengkomunikasikan, serta mengaplikasikan berbagai macam angka, simbol bilangan, grafik, bagan, tabel, dan sebagainya untuk memecahkan masalah dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Untuk mendorong peningkatan literasi dan numerasi, mahasiswa sebagai mitra guru dalam proses belajar mengajar memerlukan alat bantu untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Alat bantu ini yang disebut dengan media pembelajaran. Media pembelajaran adalah berbagai jenis alat atau sarana yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membantu siswa memahami dan menginternalisasi materi pelajaran dengan lebih baik. Media pembelajaran dapat berupa media visual, audio, atau kombinasi keduanya yang dirancang untuk mengkomunikasikan informasi secara efektif kepada siswa. Beberapa media pembelajaran literasi dan numerasi yang telah dirancang dan diimplementasikan oleh mahasiswa Kampus Mengajar 7 di SDN 8 Cakranegara sebagai berikut.

1. Media Kantong Bilangan

Kantong bilangan, merupakan sebuah alat bantu yang dirancang oleh mahasiswa Anang Ma'ruf untuk mempermudah peserta didik dalam memahami konsep bilangan dan nilai tempat bilangan. Kantong bilangan merupakan media pembelajaran yang terdiri dari kantong-kantong kecil yang bertuliskan nilai tempat bilangan yang diisikan dengan stik yang telah bertuliskan angka – angka yang sesuai dengan nilai tempatnya. Media ini tidak hanya membantu peserta didik kelas 2 dalam visualisasi konsep matematika tetapi juga meningkatkan interaksi dan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Penggunaan kantong bilangan ini juga bertujuan untuk membuat pembelajaran Matematika menjadi lebih menyenangkan dan menarik.

KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)
KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)

KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)
KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)

Melalui penggunaan kantong bilangan, terdapat peningkatan yang nyata dalam pemahaman konsep Matematika dasar, keterlibatan peserta didik, interaksi antara guru dan peserta didik, serta pengembangan keterampilan kolaboratif di antara siswa. Selain itu, “Kantong Bilangan” juga berhasil meningkatkan keterlibatan dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran, serta memperbaiki interaksi antara guru dan peserta didik.

2. Media Papan Pintar Berhitung

Papan pintar berhitung merupakan media yang dirancang oleh mahasiswi Anisa Sarifah sebagai media bagi anak untuk belajar berhitung bertujuan untuk mempermudah dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika khususnya materi penjumlahan dan pengurangan yang sering dianggap sulit oleh peserta didik, sehingga dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik menjadi lebih tertarik, aktif, dan tidak cepat bosan. Selain itu dengan penerapan media ini juga bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam memahami hitung penjumlahan dan pengurangan.

KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)
KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)

KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)
KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)

Implementasi media papan pintar berhitung yaitu dapat meningkatakan minat peserta didik dalam pembelajaran matematika khususnya materi penjumlahan dan pengurangan. Hal ini dilihat dari antusias peserta didik saat pembelajaran, sebelum diterapkannya media “Papan Pintar Berhitung” peserta didik kurang tertarik untuk belajar matematika dan terlihat cepat bosan. Namun ketika diberikan pembelajaran menggunakan media “Papan Pintar Berhitung” peserta didik terlihat lebih antusias dan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, penggunaan media berdampak pada keaktifan peserta didik di kelas.

3. Media ULTRASI ( Ular Tangga Literasi Numerasi)

Media pembelajaran ULTRASI dirancang oleh mahasiswi Nur Fadilah, ULTRASI merupakan media dengan menggunakan permainan ular tangga ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu setiap kotaknnya berisi pertanyaan, kertas tantangan, kartu pertanyaan, dadu, dan mascot permainan dalam papan yang berisi pertanyaan dengan cara melemparkan dadu serta dipapan ini berisi gambar ular dan pertanyaan-pertanyaan. Dalam penggunaan media ular tangga yang sebagai media pembelajaran,tujuan dari media ini adalah sebagai alat bantu, ULTRASI dimainkan dengan memperhatikan materi pembelajaran yang sedang dan sudah dilaksanakan untuk mempertajam ingatan peserta didik dan memotivasi peserta didik.

KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)
KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)
KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)
KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)

Media ULTASI diterapkan pada kelas 5 ( kelas tinggi) dari hasil penerapan media dapat disimpulkan bahwa peserta didik lebih antusias dalam memainkan permainan, permainan ini tidak seperti ular tangga pada umunya tapi memiliki unsur edukasi ( materi pelajaran) yang dapat meningaktkan literasi dan numerasi sisa.

4. Media Poster Nilai Pancasila

Media Poster Nilai Pancasila merupakan media grafis atau media visual dua dimensi yang menyajikan kata-kata, kalimat mengenai Pancasila serta pengamalan butir-butir silanya. Poster "Nilai Pancasila" ini dibuat dengan latar belakang gambar berwarna biru dengan banyak karakter anak-anak yang mendeskripsikan pengamalan sila. Perlu bersama kita ketahui, terdapat 5 sila Pancasila yaitu (1) Ketuhanan Yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permuyawaratan Perwakilan; (5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Di poster “Nilai Pancasila” ini, mahasiswi Nurul Maylida mengambil pengamalan nilai sila Pancasila ke-3 dengan dilambangkan oleh pohon beringin.

KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)
KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)

KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)
KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)

Media pembelajaran poster “Nilai Pancasila” digunakan di kelas II di SDN 8 Cakranegara, materi “Nilai Pancasila” merupakan materi di muatan terpadu Pendidikan Pancasila, fase A, Kurikulum Merdeka, Elemen Pancasila. Beberapa hasil perubahan perilaku dan kebiasaan peserta didik mulai meningkat ke arah yang baik. Anak-anak SDN 8 Cakranegara menjadi rajin mengikuti upacara bendera, kuantitas peserta didik yang terlambat datang ke sekolah menjadi berkurang dan ketika diberikan tugas oleh guru di sekolah maupun tugas di rumah, anak-anak mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.

5. Media Kotak Misteri

Media Kotak misteri merupakan alat peraga yang digunakan oleh guru berupa kotak yang terbuat dari kardus yang bungkus dengan kertas pembungkus yang di dalamnya terdapat bagian-bagian materi yang akan dijelaskan oleh guru.  Media Kotak Misteri (KOMIS) diterapkan di dalam kelas 4b SDN 8 Cakranegara, pada materi sistem tata surya oleh mahasiswi Ilda Nurdiana. Hasil dari pengimplementasian media kotak misteri ini yaitu meningkatkan minat peserta didik kelas 4b dalam belajar. Tersedianya gambar dan dan juga penjelasan singkat mengenai materi mampu menarik minat peserta didik dalam menikmati serta memahami materi yang dijelaskan. Hal ini dibuktikan dengan antusias yang terlihat dari peserta didik ketika media kotak misteri ini digunakan dalam proses pembelajaran.

KM 7 SDN 8 Cakranegara
KM 7 SDN 8 Cakranegara
KM 7 SDN 8 Cakranegara
KM 7 SDN 8 Cakranegara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun