Kita dekat dengan jargon bahwa Guru adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, begitupun dengan jargon TKI sebagai Pahlawan Devisa. Namun dalam pertumbuhan perekonomian yang didapat melalui sektor usaha maka pahlawannya adalah marketing.
Terlepas dari sebutan apapun yang digunakan, selama kegiatan tersebut seperti yang dijelaskan oleh W Stanton bahwa pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial, maka itu adalah kegiatan marketing.
Dikatakan marketing sebagai pahlawan pertumbuhan perekonomian dari sektor usaha tidaklah semata-mata karena sentimen penulis semata, melainkan karena memang keberadaan marketing didalam sebuah usaha mampu mendongkrak nilai jual produk perusahaan. Dengan meningkatnya penjualan perusahaan tentu akan berimbas pada meningkatnya laba. Dan peningkatan laba perusahaan tentunya juga mempercepat pertumbuhan ekonomi apalagi pengguna jasa marketing hampir ada disetiap jenis usaha.
Area yang merasakan manfaat kerja marketingdari sisi paling dekat tentunya perusahaan. Power kinerja marketing jelas menentukan grafik pertumbuhan omset perusahaan dari waktu ke waktu. Kasarnya, secara garis besar aktivitas pembukuan dan keuangan perusahaan ditentukan oleh kinerja marketing itu sendiri. Jika marketingnya mandul dalam artian memiliki tingkat produktivitas penjualan yang rendah maka tentu omset perusahaan juga ikut menurun.
Mengingat peran urgen marketing itu, tidaklah berlebihan rasanya jika kita sematkan juga jargon bahwa Marketing adalah Pahlawan Omset Perusahaan sebagai bentuk apresiasi atas kegiatan kerja mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H