Mohon tunggu...
Klinik Diet
Klinik Diet Mohon Tunggu... lainnya -

Fake it til U make it

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ditemukan 18 Genetik Baru yang Berhubungan dengan Obesitas

18 Juli 2011   06:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:35 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita tahu bahwa 50% dari kecenderungan kita untuk menjadi gemuk itu dipengaruhi oleh fakor genetik, dan penelitian kami ini mencoba mengungkapkan faktor-faktor tersebut," kata Elizabeth K. Speliotes, MD, PhD, MPH, seorang instructor of medicine and gastroenterology di Massachusetts General Hospital dan seorang rekan dari Broad institute di Boston.

Penemuan baru ini mungkin membantu menjelaskan kenapa rekomendasi mengenai olahraga dan pengaturan pola makan tidak efektif untuk sebagian besar orang, katanya.

"Sebagian besar dari genetik ini sama sekali baru, dan itu memberitahu kita bahwa kita benar-benar tidak memahami apa yang kita hadapi dalam hal obesitas, jadi tidak mengherankan bahwa sebagian besar dari rekomendasi kita untuk mengontrol berat badan itu tidak efektif," katanya dalam sebuah pernyataan. "Kami berharap bahwa dengan penelitian lebih lanjut kami bisa mengetahui cara kerja genetik ini dan mengembangkan cara baru untuk mengelompokkan dan cara mengatasi obesitas."

"Genetik mengamunisi senjata, lingkungan menarik pelatuknya," kata Scott Kahan, MD, direktur dari George Washington University Weight Management Program di Washington, D.C. "Meski kita terus mengedukasi orang-orang mengenai obesitas, pola makan yang sehat, aktivitas fisik, etc, namun pada akhirnya kita tidak bisa mendapat hasil yang memuaskan sebelum kita tahu cara mengatasi akar dari penyebab obesitas."

"Kita punya genetik yang telah berevolusi selama lebih dari satu juta tahun yang lalu dan membuat kita bisa bertahan sebagai pemburu dan pengumpul (harus mengalami keterbatasan makanan yang tersedia, harus mencari/berburu makanan secara teratur, harus terus menerus menahan lapar dan mengalami kekurangan makanan) tapi sekarang kita hidup dalam sebuah lingkungan yang sangat berbeda dibanding dulu saat genetik kita berevolosi," katanya.

"Kita tidak perlu lagi berburu makanan, makanan banyak tersedia dan murah, makanan saat ini "dibuat" agar sangat banyak mengandung kalori, pada intinya kelaparan sudah tidak ada lagi dalam populasi kita, dan sebagian besar kita harus menghabiskan waktu diatas kursi agar bisa memuaskan tuntutan kerja dan mendapat gaji," katanya. "

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun