Mohon tunggu...
Klinik Diet
Klinik Diet Mohon Tunggu... lainnya -

Fake it til U make it

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kurang Tidur, Berbahayakah?

20 Juli 2011   06:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:32 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apakah anda merasa kurang tidur?

Ada cara yang simple untuk mengetahuinya. Yang pertama, butuh alarm untuk membangunkan anda. Yang kedua, anda segera terlelap dalam 5 menit, karena kondisi normal yang diperlukan seseorang untuk tertidur itu sekitar 10 sampai 15 menit.

Orang yang kurang tidur itu umumnya mudah marah, tampak murung, dan mudah lelah keesokan harinya, karena detak jantung yang meningkat akibat efek dari enzym adrenalin.

Jika kurang tidur selama 2 malam, orang tersebut jadi sulit berkonsentrasi dan mulai membuat kesalahan pada tugas-tugas rutin.

Jika berlanjut sampai malam ke 3, orang tersebut mulai kehilangan kemampuannya untuk memahami realitas.

Orang yang cuma bisa tidur beberapa jam per malam itu seperti berhutang tidur. Jika hutang ini terus menumpuk, dia akan mulai mengalami berbagai masalah yang sama dari waktu ke waktu.

Terganggunya kinerja tubuh seseorang akan mempengaruhi tingkat kewaspadaan dan mood-nya. Dalam sebuah penelitian terhadap tentara U.S., terbukti bahwa kurang tidur itu bisa mengurangi tingkat kecerdasan emosional dan kemampuan untuk berpikir konstruktif.

Dampak kurang tidur untuk jangka pendek antara lain:


  • Berkurangnya tingkat kewaspadaan di siang hari. Kurang tidur 1,5 jam saja bisa mengurangi tingkat kewaspadaan sebanyak 23%.
  • Menurunnya daya ingat dan kemampuan cognitive, kemampuan untuk berpikir dan memproses informasi.
  • Dua kali lebih beresiko untuk mengalami cidera saat bekerja.


Dampak kurang tidur untuk jangka panjang itu antara lain:


  • Tekanan darah tinggi
  • Serangan jantung
  • Gagal jantung
  • Stroke
  • Masalah dalam berhubungan dengan pasangan
  • Obesitas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun