Mohon tunggu...
Klinik Diet
Klinik Diet Mohon Tunggu... lainnya -

Fake it til U make it

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Allergy terhadap Makanan

28 April 2011   10:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:18 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Allergen ini adalah protein yang biasanya tahan terhadap panas saat dimasak, zat asam di dalam perut, dan enzym-enzym pencernaan.

Akibatnya, allergen tersebut mampu bertahan untuk melewati saluran pencernaan dan memasuki aliran darah, dan menuju organ yang menjadi target, hingga menyebabkan reaksi allergy diseluruh tubuh. Mekanisme allergy makanan ini melibatkan sistem kekebalan tubuh dan turunannya.

Sistem kekebalan tubuh: Sebuah reaksi allergy terhadap makanan melibatkan dua komponen sistem kekebalan tubuh. Komponen pertama adalah sejenis protein, sebuah antibody yang disebut immunoglobulin E (IgE), yang beredar di dalam darah.

Komponen lainnya adalah mast cell, sebuah cell khusus yang ditemukan dalam semua jaringan tubuh. Namun, mast cell umumnya berada di bagian tubuh yang menjadi tempat timbulnya reaksi allergy, misalnya hidung dan tenggorokan, paru-paru, kulit, dan saluran pencernaan.

Turunannya: Yaitu kecenderungan seseorang untuk memproduksi IgE terhadap sesuatu yang sepertinya tidak berbahaya misalnya makanan untuk menjadi turunannya. Secara umum, orang mendapat allergy secara turun temurun, tidak selalu harus allergy terhadap makanan, mungkin allergy terhadap serbuk sari, bulu, kulit hewan, atau obat.

Karena itulah, orang yang kedua orang tuanya allergy lebih cenderung untuk menjadi allergy terhadap makanan dibanding jika satu orang tua saja yang allergy.

Mekanisme: Allergy makanan itu adalah reaksi hypersensitivity, yang berarti bahwa sebelum sebuah reaksi allergy terhadap suatu makanan terjadi, seseorang harus lebih dulu terexpose pada makanan tersebut.

Saat terexpose tahap awal, allergen memicu lymphocytes (cell darah putih) untuk memproduksi IgE antibody yang khusus untuk allergen. IgE ini kemudian dilepaskan dan menempel pada permukaan mast cell dan memicu cell tersebut untuk melepaskan zat kimia misalnya histamin.

Tergantung dari jaringan dimana mereka dilepaskan, zat kimia ini akan menyebabkan gejala allergy yang berbeda-beda.

Sumber: www.medicinenet.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun