Mohon tunggu...
Klinik Diet
Klinik Diet Mohon Tunggu... lainnya -

Fake it til U make it

Selanjutnya

Tutup

Foodie

The Baby Food Diet

21 April 2011   01:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:34 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayi yang belum bergigi biasanya diberi makan sup wortel, daging giling, dan bubur pisang. Tapi di Hollywood, bukan cuma bayi yang makan makanan seperti ini, para artis juga, terutama yang ingin menurunkan berat badannya.

Baby Food Diet adalah fad diet terbaru yang dirancang oleh Tracy Anderson, seorang pelatih selebritis. Menurut Tracy, dengan memakan makanan bayi, maka anda akan mampu mengekang rasa lapar, dan berat badan akan turun dalam waktu singkat.

Kedengarannya memang aneh, namun diet ini menjadi populer berkat rumor tentang para selebritis yang berhasil menurunkan berat badan dengan cara diet seperti ini.

Ide dari cara diet ini sangat sederhana, yaitu membiasakan anda untuk menggunakan mangkuk bayi sebagai ukuran porsi. Dan dari pada mengunyah makanan utuh, diet ini menggantinya dengan makanan bayi.

Program diet ini mempunyai beberapa variasi. Anda bisa memilih apakah makanan bayi tersebut akan dijadikan pengganti semua makanan, atau sebagai pengganti salah satu waktu makan saja (misalnya makan siang), atau hanya sebagai pengganti cemilan saja.

Para ahli mengatakan bahwa cara diet seperti ini mungkin bisa berhasil jika kalori dimonitor secara terus menerus. Namun sepertinya diet ini hanyalah muslihat dan tidak akan bertahan lama, sama seperti fad diet lainnya.

Apa saja yang boleh anda makan?

Baby Food Diet ini hanya memberikan sedikit panduan mengenai kuantitas atau jenis makanan bayi, atau jenis dan jumlah makanan orang dewasa yang diperbolehkan untuk menjadi cemilan atau makanan utama.

Menu dasar dari Baby Food Diet ini yaitu, untuk pagi sampai sore hari anda hanya diperbolehkan memakan makanan bayi (maksimal 14 mangkuk), dengan pilihan untuk makan malamnya anda boleh makan seperti biasa.

Pilihan lainnya adalah makan tiga kali sehari seperti biasa, dan mengganti cemilan yang tinggi kalori dengan makanan bayi.

Bagaimana cara kerja dari diet ini?

Teorinya adalah dengan memakan makanan bayi yang disajikan dalam porsi mangkuk yang sangat kecil, itu akan mencegah anda untuk tidak makan berlebih dan merasa puas dengan porsi sedikit.

Jika mengikuti cara diet seperti ini, maka kalori yang anda konsumsi jadi berkurang, sehingga bisa memicu penurunan berat badan.

Tapi berat badan anda hanya bisa turun jika anda bisa mengontrol jenis dan kuantitas makanan bayi, serta jumlah kalori yang terdapat pada makanan tambahan. Satu mangkuk makanan bayi berkisar antara 15 sampai 100 kalori.

Salah satu kelebihan dari diet ini adalah bahwa makanan bayi itu umumnya sudah dilengkapi dengan berbagai nutrisi, bebas bahan tambahan dan pengawet, rendah lemak, gula, dan garam. Selain itu, pilihannya juga sangat beragam.

Tapi kita juga harus ingat bahwa, makanan bayi itu di design hanya untuk bayi, bukan untuk orang dewasa, apalagi untuk orang yang sedang mengalami obesitas.

Bayi dan orang dewasa itu punya kebutuhan kalori dan nutrisi yang berbeda. Dan makanan bayi juga kurang mengandung serat, kalsium, dan vitamin D.

Selain itu, cara diet seperti ini juga memberi peluang bagi anda untuk makan terlalu banyak, sehingga tidak bisa menurunkan berat badan karena terlalu banyak makan.

Program diet ini juga tidak memberikan panduan tentang cara mempertahankan berat badan, dan tidak ada jenis olahraga apapun yang direkomendasikan.

Apa yang dikatakan para ahli?

Jeanne Gazzaniga-Moloo, PhD, RD. , juru bicara dari American Dietetic Association mengatakan, "orang dewasa umumnya hanya bisa mentolerir diet ini selama beberapa hari atau minggu saja."

"Menghilangkan rasa nikmat dari mengunyah dan menggunakan mangkuk bayi untuk mengontrol kalori itu adalah sebuah konsep yang menarik. Tapi itu juga bisa jadi bumerang dan membuat orang jadi makan terlalu banyak," kata Mooloo, seorang konsultant nutrisi yang berbasis di Sacramento, California.

"Saat mengganti makanan alami dengan makanan yang sudah dihaluskan, maka anda akan kehilangan berbagai nutrisi dan serat. Lebih baik makan apel atau wortel utuh dari pada semakuk saus apel atau wortel. Menggigit dan mengunyah itu lebih memuaskan dan anda akan mendapat keuntungan dari serat dan merasa lebih kenyang dengan harga yang lebih murah," kata Mooloo.

Mengunyah itu berhubungan dengan rasa kenyang dan rasa puas. Dan rasa ini tidak bisa digantikan oleh makanan yang sudah digiling dan dihaluskan yang akan lebih cepat dicerna dan mungkin malah bisa membuat anda jadi semakin lapar.

Tapi jika anda ingin mencoba cara diet Baby Food Diet ini, Mooloo menyarankan anda untuk menyimpan beberapa mangkuk buah dan manisan rendah kalori sebagai makanan alternatif.

Kesimpulannya?

Menurut para ahli, diet makanan bayi ini hanyalah muslihat yang kepopulerannya akan segera memudar karena orang dewasa umumnya akan merindukan makanan utuh dan rasa puas serta rasa nikmat dari mengunyah makanan bertekstur.

Saus apel,  persik, dan peer, mungkin terdengar cukup lezat. Namun makanan yang sudah digiling tampaknya akan membuat para peserta diet makanan bayi ini akan lari untuk mencari program diet lain yang lebih sesuai.

Menurut kami, lebih baik anda lupakan saja cara diet seperti ini, pilihlah program diet yang banyak menyertakan buah dan sayuran yang renyah, kaya akan serat, dan jauh lebih memuaskan dari pada makanan bayi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun