Dengan itu semua apakah Dana Mbojo/Kota Bima menjadi sampah untuk Dunia dan Indonesia?
Dana Mbojo mencamkan dan mengembangkan pesan sejarah dalam sikap dan perbuatan tentang pesan “katahoku wekiku sura dou mori na labo dana” (maksudnya biarkan aku digarda depan asalkan untuk kepentingan orang banyak dan negeri); dijabarkan dalam bentuk “kasabuaku ra reba labo rawi di kandadi” (maknannya satukan kata dengan perbuatan yang akan di wujudkan); didorong dan diawasi oleh “maja labo dahu” (artinya tumbuhkan rasa malu dan rasa takut/takwa atau hayaa’u wa taqwa).
Bobot kepedulian terhadap pesan yang tersirat maupun tersurat dengan barometer “nggara lama sira nggahi sara samata, na rome ra dou labo dana” (apabila yang dilaksanakan itu hanya perintah, pertanda lemahnya masyarakat dan negeri). Dengan pesan tersebut akan membangun pribadi, bangsa dan Negara serta agama menuju hari esok yang lebih baik dan langgeng.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H