Mohon tunggu...
Areef El Bimai
Areef El Bimai Mohon Tunggu... -

Hapuskan segala bayangan yang merusak, sadarilah bahwa kekuatan ada pada Yang Maha Kuasa, dan obatilah dirimu karena obat yang paling Mujarab adalah ada pada titik keyakinan anda.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dana Mbojo/Kota Bima Sampah untuk Indonesia dan Dunia

7 Februari 2014   05:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:05 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-Al-‘Alim al-‘Allamah asy-Syeikh Muhammad ‘Ali bin Hussin bin Ibrahim al-Maliki al-Makki dari Makkah,

-Syeikh Nawawi bin 'Umar Al-Bantani dari Banten Jawa (Imam Nawawi dari Banten),

-Pendiri Nahdlatul Ulama yaitu Kiyai Haji Hasyim Asy’ari,

-Syaikh Ahmad Khathib bin 'Abdul Ghaffar As-Sambasi,

-KH. Muhammad Kholil Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur,

-dan masih banyak lagi muridnya yang lain.

Untuk lebih lengkapnya tentang beliau bisa di baca di blog ini:

(http://fajrizal-armambo.blogspot.com/2013/05/syeikh-abdul-ghani-al-bimawi-al-bagdadi.html)

Jarum jam sejarah berjalan terus tanpa henti. Semakin banyak waktu terlampaui semakin banyak pula kejadian yang ditinggalkan, sekaligus menjadi bahan sejarah; dan tiba pada tahun 1942. pada tahun 1942 Sulltan Muhammad Salahuddin merebut kekuasaan dari tangan Pemerintah Hindia Belanda di Bima. Para pejabat dan orang Belanda ditangkap dan ditawan. Hanya tiga orang dari mereka yang berhasil meloloskan diri dan kemudian kabur ke Australia. Kelak pada tahun 1945 mereka bertemu kembali dengan Sultan Muhammad Salahuddin dalam “perkara” Indonesia Merdeka.

Sultan Hamengku Buwono IX seorang sultan di Indonesia dengan serta merta menyerahkan wilayah Kesultanan Yogyakarta kepada kekuasaan Pemerintah Republik Indonesia Proklamasi 17 Agustus 1945. Barangkali Sultan Muhammad Salahuddin merupakan sultan kedua di Indonesia yang menyerahkan wilayah dan kekuasaan Kerajaan Bima kepada Pemerintah Republik Indonesia, dengan Maklumat 22 November 1945.

Dan sebagai kebetulan sejarah saja bahwa Putera Abdul Kahir Jena Teke (Raja Muda) menyaksikan kepergiaan Kerajaan Bima pada tahun 1950 yang telah di bangun dan dikembangkan oleh leluhurnya Sultan Abdhul Kahir Ruma Ma Bata Wadu (1640) pada 300  tahun lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun