Mohon tunggu...
agil siludin
agil siludin Mohon Tunggu... Pelaut - swasta

untuk bercerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalanan Ruang dan Waktu

9 Mei 2023   13:49 Diperbarui: 9 Mei 2023   18:58 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

perang makin pecah ketika musnahnya hasil bumi kerena bom atom, musnahnya barang yang mereka perebutkan menjadi perang semakin memanas, ini perang dendam, perang kehancuran. inilah perang dunia ke tiga. perang ARMAGEDDON.

"jadi kau dari masa lalu dan tertidur selama seratus tahun..?" tanya wanita itu.
"kurasa begitu.."
"maukah kalian kembali ke masa kalian, dan membantu kami..?" tanyanya.
"bagaimana..?" tanya ibnu.

Kami bersama tentara gerilya jawa, sebuah negara hasil pemekaran indonesia. mereka mencoba membuat mesin waktu dan berusaha mengubah masa depan dengan kembali ke masa lalu, mereka berkali mengirimkan tentara ke masa seribu tahun lalu untuk mencegah invasi, namun mereka semua menghilang dan tak kembali.mesin waktu ini memanfatkan teknologi mini wormhole, kelemahanya adalah hal ini tidak pasti. wormhole bisa menghilang kapan saja, dan kadang ketika terjadi kesalahan perhitungan tiba tiba, orang yang dikirim bisa musnah dari alam semesta, atau terkirim dan nyasar ke dimensi lain.

Markas kami diserang, banyak dari kami yang terluka.
"ibnu..!!" teriakku melihat tembakan menembus dada ibnu.
"ech.. maafkan Aku oky, tolong, selamatkanlah masa depan sebisa mu..."
"tidak tanpamu, kau harus bertahan, Aku akan cari pertolongan."

  "ti.. tidak, sudah tak ada waktu, Aku sudah tidak kuat, Aku yakin kau bisa tanpa Aku."
hal yang sangat ku sesali adalah, ibnu tak terselamatkan, ia tewas, dan berwasiat kepadAku untuk melAkukan sesuatu untuk masa depan bumi. akhirnya di tengah tengah bencana, Aku memberanikan diri untuk masuk mesin waktu dan kembali kemasa ku, meski itu akan membunuhku. mesin waktu milik Jawa membuktikan bahwa alam semesta tidaklah pararel, artinya masa depan bisa dirubah.
"Elin..!! tolong hidupkan mesinya, Aku akan berangkat."     

"apa kau yakin, kemungkinanya sangat kecil.. terlalu berbahaya."

"sudah nyalakan saja, jika Aku berangkat resikonya Aku akan mati, tapi jika Aku tetap tinggal kita semua akan mati tanpa usaha."

"baiklah.. tolong selamatkan dunia, Aku percaya padamu.." akhirnya mereka mengirimkanku kemasa seratus tahun yang lalu. mesin mulai menyala, Aku membawa kunci mesin waktu di tanganku, Aku merasakan energi besar menghancurkan tubuhku seukuran nano. dan pandangan kabur, Aku mulai berpikir mungkin ini adalah akhir hidupku, dan mungkin Aku akan gagal. Aku tidak berharap ini akan berhasil, Aku serahkan semua pada tuhan, tapi Aku berharap satu hal... Aku berharap... semua ini hanya... MIMPI.

"Ayah... sekarang kau harus berangat ke markas, dua hari lagi keberangkatanmu, ayo bangun..!!". Aku terbangun, Istriku membangunkanku. Aku sadar Aku berada di tempat tidurku. Tunggu dulu, aneh, ada yang salah... apa yang terjadi?
Semua ini gila, aneh, aneh dan aneh... semua seperti terulang sebelum keberangkatanku ke Mars seratus tahun lalu, Aku ingat ketika tentara jawa dan Elin mengirimkanku ke masa 100 tahun tepat di tahun 2015. dan Aku tersadar berada si atas tempat tidur lengkap dengan piyama ku.

"ma... apa yang terjadi?!, aahh..!! ada apa ini..!!?" Aku kebingungan, dan hampir gila.
"apanya yang terjadi? kau baru saja kesiangan, dasar suami tukang tidur..! kau mimpi buruk ya..?"
akhirnya Aku berkesimpulan. itu semua hanya mimpi.

Aku mulai berangkat dari rumah bersama Istriku menuju kantor nasa, mengenakan jas putih dinas ku. untuk pemeriksaan dua hari sebelum keberangkatan, sama persis dengan mimpi anehku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun