Pertanyaan itu, akan bagaimana caranya manusia hidup dan merasakan. Gerak fundamen apa yang ada di dalam tubuh manusia sehingga menjadikan mereka manusia. Apabila memang sekumpulan mekanik kimiawi yang ada bukankah pembuatan manusia baru oleh manusia itu sendiri sangat dimungkinkan.Â
Apa saja yang bisa dilaksanakan manusia untuk membuat dirinya lagi. Mungkin itulah yang melandasi produser film Bladerunner membuat filmnya. Film mengenai masa futuris manusia yang memperlihatkan dimana manusia telah mampu membuat benda artifisial yang menyerupai manusia sehingga dapat diperkerjakan di tempat yang tidak bisa dijangkau manusia.
Replicant namanya, sebuah artificial human yang dibuat secara fisik dan lain sebagainya mampu melebihi manusia. Hanya satu yaitu tidak diberikan kekuatan emosi dan kesadaran, karena tujuan pembuatan memang sedari awal demi membuat mesin.Â
Masalah kemudian timbul. Replican ini kadang kala menjadi rusak dan bahkan tidak mentaati aturan yang dibuatkan untuknya maka dibuatlah juga sebuah satuan kepolisian yang mana ditugaskan untuk memburu para replicant rusak ini yang disebut sebagai Bladerunner.
Henry ford adalah seorang Bladerunner dan menjadi karakter utama di film ini. Dia memiliki kemampuan mendeteksi replicant dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berdampak ke emosional.Â
Hal inilah yang ditonjolkan dalam film ini. Bahwa Replican tidak terlalu menguasai dalam masalah emosi sehingga pertanyaan yang dibuat adalah pertanyaan yang mampu membuat mereka gelisah dan pupil mata mereka bergerak cepat yang kemudian menandakan mereka adalah seorang Replicant.
Hingga kemudian perusahaan yang bernama Tyrell Corporation yang mana adalah pemrpoduksi massal Replican-Replicant ini memutuskan dan menganggap bahwa Replicant yang diberikan emosi ternyata dapat lebih mudah dikendalikan.Â
Maka muncullah Nexus 6 generasi paling unggul dalam Replicnat yang dipekerjakan di batas-batas tata surya, karena umat manusia telah menjalankan misi kolonialisasi di planet-planet dan luar angkasa. Sayangnya ternyata ada beberapa Nexus 6 yang lepas kenadli dan menimbulkan masalah sangat pelik karena mereka berhasil mencapai ke Bumi.
Henry Ford adalah yang ditugaskan untuk memburu Replicant-Replicant ini. Dia menemui Tyrell sang pemimpin korporasi sendiri, dimana dia bertemu dengan Rachael yang adalah juga seorang Replicant tetapi tidak mengetahui bahwa dirinya adalah Replicant.Â
Setelah dilaksanakan tes yang Henry Ford lakukan, yang baisanya untuk mengetahui apakah Replicant atau bukan dia hanya perlu beberapa puluh pertanyaan saja kali ini dengan Rachael dia membutuhkan ratusan pertanyaan. Oleh Tyrell dikatakan bahwa Rachael diberikannya selain emosi dan belajar juga sebuah hal lain yang nyatanya penting yaitu memori.
Memori tersebut lah yang kemudian membuat emosi Rachael makins eperti manusia dan bahkan jatuh cinta kepada Henry Ford. Dan ketika dia berhasil menemui para Nexus 6 lain yang terlepas karena megnetahui mereka akan bisa mati, karena amsa hidup Nexus 6 hanyalah 6 tahun. Muncullah emosi baru mereka yaitu takut akan kematian. Perjalanan mereka sampai ke bumi adalah demi untuk menemui pencipta mereka dan meminta hidup yang lebih laam dan tentu saja tidak bisa dilakukan oleh Tyrell dan Tyrell dibunuh oleh mereka.