Mohon tunggu...
Ramadhan
Ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - de omnibus dubitandum

sekelumitpandang.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Bladerunner: Tentang AI dan Emosi

18 November 2019   19:11 Diperbarui: 18 November 2019   20:27 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah itu Henry Ford membunuh satu persatu dari mereka, sebelum hingga saat dia bertemu dengan pemimpin komplotan Nexus 6 yang lepas. Mengejutkannya pertarungan yang dimenangkan oleh Roy(pemimpin nexus 6) yang kemudian malah menyelamatkan Henry Ford dan mengatakan pesannnya yang juga dikatakan oleh Rachael apakah dia pernah mencoba tes-tes yang ia lakukan ia coba kepada dirinya sendiri.

Roy mengatakan bahwa dia pernah melihat hal yang tidka akan pernah dipercaya olehnya, menyerang kapal angkasa disaat terbakarnya dan melihat sinar laser dikeremangan malam. Dan hal itulah yang menjadi memorinya bersama kawan-kawan pemberontaknya di masa hidup mereka yang pendek. Tetapi kemudian hal itu akan hilang bersama waktu dan kematian dirinya bersama teman-temannya.

Sebuah kisah yang sesungguhnya merupakan salah pertanyaan filosofis jua. Yaitu apabila kita mampu membuat manusia artifisial apakah hal tersebut hanya menjadi mesin zombie yang dapat menjalankan makan, minum, bekerja layaknya manusia tetapi nyatanya tidak memiliki kaidah emosi dan lain sebagainya. 

Atau apakah apabila hal tersebut diberikan emosi serta hal lain yaitu memori sama seperti memori Rachael dengan Henry Ford atau memori Roy dengan Nexus 6 lainnya. Lantas apakah dengan begitu manusia telah berhasil membentuk manusia lainnya yang kemudian aptut menjadi bagian manusia juga. 

Maka apabila manusia juga telah berhasil membaut manusia berarti keberadaan kita sendiri pun secara tidak langsung bukanlah sebuah keistimewaan yang luar biasa akan tetapi yang menjadi menakjubkan adalah memori yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun