Mohon tunggu...
Ramadhan
Ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - de omnibus dubitandum

sekelumitpandang.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berkunjung ke Blora

27 Maret 2017   20:44 Diperbarui: 29 Maret 2017   17:00 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi kadang beliau miris sendiri karena dia merasa masyarakat sekitar malah kurang menaruh perhatian lebih. Seperti janji pemerintah setempat yang akan memberikan bantuan dana yang hanya janji saja serta ada omongan yang akan mengubah nama jalan di depan rumah itu menjadi Jalan Pramoedya yang juga belum kunjung diubah. Apakah orang Blora tidak mengetahui Pram malah?. Padahal seantero dunia membicarakan karyanya dan menjadi bahan ajar di Negara lain.

Meskipun malah kebanyakan tamu yang datang dan sering berkunjung orang luar Blora sendiri mulai dari  rekan seniman, penulis Pram maupun rekan pak Susilo sendiri. Dan juga ada yang kadang datang dan meminta kritik maupun saran terhadap skripsi ataupun tesisnya. Bahkan beberapa waktu lalu ada warga Negara jepang datang yang ingin meminta bantuannya untuk menerjemahkan Bumi Manusia ke dalam bahasa Jepang. Dan semua yang datang ke Pak Susilo dibantunya dengan tanpa pamrih.

Juga kegiatan malam pak Susilo yang sering mencari-cari barang-barang yang masih bisa digunakan di tempat sampah, pernah kegiatannya tersebut di buat video dokumentarinya yang memenangkan juara 3 eagle award entah tahun berapa. Pak Susilo dalam  umurnya yang sudah 80 tahun  itu masih bugar untuk meladeni para tamu dan juga kegiatan malamnya tersebut. Ingatannya pun masih sangat kuat, ketika dia menjelaskan begitu runtut seperti benar-benar kronologi mungkin saya yang masih muda kalah.

Saya sebagai tamu dan penggemar Pram sendiri hanya bisa membantu Pak Susilo dengan membeli fotokopian buku pram dan buku pak susilo saja, padahal pengetahuan yang ia bagian tidak sebanding dengan uang yang saya berikan. Tetapi dia tidak mencari hal itu, seperti komentarnya terhadap salah satu tokoh politik yang ingin masih saja mencari jabatan padahal gelarnya sudah tinggi dan dalam Hindu itu disebut sebagai brahma, pencerah sekitar bukan malah mencari jabatan. Tugasnya sudah harus memikirkan yang lain bukan dirinya. Terima kasih Atas sorenya Pak.

Mungkin terdapat beberapa kata yang diucapkan Pak Susilo saya salah tulis disini karena juga itu saya tidak mencatat hehe, untuk pengalaman semoga tidak terulang. Dan juga ada perkataan yang tidak saya tulis karena takut salah karena kalau salah tulis nanti terdapat pihak yang tidak suka hehe karena masalah saya juga tidak mencatatat itu juga, maaf pak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun