Mohon tunggu...
Ramadhan
Ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - de omnibus dubitandum

sekelumitpandang.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hiburan Pengetahuan Kalangan Kelas Bawah Akademisi

30 Januari 2017   03:12 Diperbarui: 31 Januari 2017   16:58 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di saat ini, ketika ribuan informasi dan data saling bertubi-tubi berganti dan masuk ke belahan manapun dunia maupun jiwa-jiwa manusia. Di saat dimana manusia-manusia yang mendambakan jawaban bergerak beriringan ke segala arah dan menempati titik-titik di bumi. Internet telah menjadi salah satu pemuas dahaga manusia-manusia yang kelaparan otaknya menginginkan renungan dan pembahasan. Oleh segala kalangan, tidak perlu dengan menggunakan data survei atau apapun itu yang lainnya. Hakikat manusia adalah hidup dalam pencarian jawaban jauh di dalam batin kalian hal itulah yang menjadi penggerak pertama-tama dalam hidup dan akhir hidup.

Kalangan yang tidak berasal dari ranah dunia akademisi, orang-orang yang menggantungkan diri kepada orang-orang yang dianggap mampu membuat dan menghancurkan sebuah jawaban. Yang berada di jalanan, yang berada di meja-meja statis perkantoran, yang berada di ujung pinggiran. Mereka semua mengharapkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka di dunia ini, dari kehidupan mereka, penglihatan mereka, perasaan dan gejolak nurani yang membara. 

Kalangan rakyat bawah akademisi kalau saya boleh menyebut, adalah orang-orang yang seperti sedari tadi saya ulang dalam kalimat diatas dan ditambahkan karena mereka secara pengalaman dan pemahaman telah mendapat berkah di dunia untuk tidak dapat meneruskan keingintahuannya ke dalam ranah akademisi, karena pemahaman mereka telah berubah atau jalan hidup telah memaksanya berbelok ke sebelah lain jalan.

Bukannya tidak ingin, tetapi karena sepertinya akademisilah yang sekarang dianggap sebagai pembuat jawaban-jawaban mereka, bukan bermaksud saya untuk memojokkan akademisi disini. Tetapi memang benar mereka adalah orang-orang yang telah berada di jalan untuk memuaskan hasrat orang-orang dan juga diri mereka sendiri.

Dan tetapi, kenyataannya jawaban yang dibuat dan dibentuk oleh mereka menjadi hiburan yang berputar-putar di dalam lingkup mereka sendiri, dan tidak menyebar secara luas menuju ke pelosok orang-orang yang mengharapkan hiburan untuk pikiran mereka. Akhirnya, yang sampai di telinga mereka dan menyebar lewat pecakapan antar mulut-mulut adalah sesuatu yang sudah sangat berbeda dengan produk yang dikeluarkan pertama kali awal oleh para akademisi ini. 

Seperti saya bilang tadi, bukan bermaksud untuk memojokkan mereka-mereka tetapi saya juga memikirkan pekerjaan mereka yang juga kadang kala memaksa mereka untuk tidak bisa seenaknya menyebar luaskan jawaban yang juga belum pasti itu secara gamblang. Dan istilah-istilah yang mereka buat sendiri itu menjadi kode resmi rahasia untuk mereka sendiri dan untuk kalangan bawah akan perlu waktu untuk mengenkripsinya. Mungkin memang mereka berhak melakukan itu karena atas pengorbanan waktu mereka sebuah kemajuan untuk orang-orang tertentu dapat terasakan. Tetapi belum tentu untuk semua.

Blog dan segala jenis bentuk tulisan berbasis web di internet berguna di saat seperti ini, meskipun dari para kalangan atas mereka menganggap tulisan-tulisan yang menyebar disana adalah sesuatu yang tidak dianggap oleh mereka ilmiah, tidak apa-apa. Karena apa yang para blogger bisa lakukan adalah berusaha dan pengetahuan bukanlah hak para yang telah diatas saja. Tetapi tidak menilik juga ada orang-orang di atas yang juga membagikan tulisannya secara bebas di internet dan saya sangat mengapresiasi perilaku tersebut dengan bibir tersungging rasa hormat. Kita disini, orang-orang yang melakukan ngeblog atau hal lain sebagainya. Adalah orang-orang yang bisa dikatakan membuat, meneruskan, menghancurkan maupun memutarkan. Kita disini juga mempunyai andil dalam tonggak sejarah kita dimasa depan besok.

 Dengan adanya kita bakal ada arus informasi lebih besar dapat berlangsung dan berputar semakin luas, semakin menjangkau kawan-kawan kita di luar lingkaran pengetahuan ini. Dengan begitu bayangkan seberapa kemajuan akan dapat dibuat dengan makin bertambah laparnya pikiran-pikian banyak orang. Dan kemajuan itu terbantukan oleh kita para orang ngeblog. Mungkin dirasa kita diremehkan dan di anggap sebagai pembentuk tulisan-tulisan hoax yang mudah viral. Tidak apa-apa, bukan bermaksud menyetujui adanya berita hoax yang berada di internet karena saya juga menolaknya, tetapi kita bentuk individu yang mempertanyakan segala hal, individu yang mau mencari-cari di puing-puing kehidupan. Bahkan juga mempertanyakan tulisan dari para akademisi atas.

Dengan adanya keberadaan individu-individu seperti itu yang banyak, maka informasi palsu yang ada akan di lawan dengan penghadir informasi yang lebih faktual dan berbobot. Saya tidak menyalahkan orang-orang yang menghadirkan informasi hoax tersebut jika dia melakukannya dengan tidak sengaja, karena kadang kala karena pemahaman dan informasi yang mereka dapat seperti itu terus menerus makanya ketika mendapat informasi tersebut dia akan meneruskannya ke belahan lain dunia. 

Tetapi jika dia memang dengan sengaja membodohi masyarakat dengan menjual kata-kata kebenaran untuk kepentingan pribadi maka terlaknatlah dia. Dia yang dengan kejam ingin membentuk pola pikir masyarakat dengan kepalsuan yang ia tidak percayai dan kemudian dengan mudahnya ia kata itu benar agar termakan di dalam benak orang-orang dan kemudian tertawa kemudian hari melihat hasil karyanya, akan mendapatkan ganjaran dosa setimpal.

Curahan hati, pandangan dan pemikiran hal-hal itulah yang mewarnai dunia blogging. Keragaman yang ada tersebut akan membantu orang-orang dan diri penulis sendiri membantu kemajuan dunia lewat pemikiran. Karena dengan menulis sebuah perubahan meskipun tak terlihat sangat besar terjadi, pemikiran meskipun tidak berbentuk fisik adalah hal yang sangat besar dan berpengaruh. Jadi ketika anda para blogging merasa yang anda lakukan ini adalah hal yang sia-sian dan merasa apa yang anda tulis itu jelek, tetaplah lakukan itu meskipun blog anda sepi pengunjung karena setiap ada satu orang yang membaca tulisan anda orang itu telah terbantukan oleh anda. Dengan tulisan anda tersebut apa yang orang itu cari mungkin telah agak tercerahkan.

Blogging adalah sebuah tugas yang mulia karena kita meneruskan informasi apa yang telah terjadi di manapun di dunia, sisi-sisi yang kadang tidak terbahas oleh kalangan atas akademisi, dan dari tulisan itu mungkin akan terjadi sebuah perbincangan hangat sehingga semua kalangan tidak berkelas tidak ada atas bawah tetapi bersama-sama mencari jalan kebenaran. Anda para blogging pastinya merasakan rasa itu, rasa dimana anda merasakan nikmatnya merasa telah melakukan hal yang telah berguna walaupun sedikit untuk dunia bahwa keberadaan kita dapat dianggap di dunia ini. 

Karena keberadaan kitalah sebuah informasi tidak berhenti dan berputar-putar dalam siklus dunia akademisi saja tetapi oleh kita kita terjemahkan dan kita bentuk pandangan lain menurut pandangan kita sendiri dan kemudian kita sebarkan agar orang lain tahu dan mungkin dapat memberikan pandangannya yang lain maupun kritik sarannya sehingga satu sama laind dapat terbangun hubungan harmonis yang akan membantu dunia ke arah jalan yang bercahaya pengetahuan. Membentuk pengetahuan yang tidak untuk kalangan tertentu tetapi siapa saja yang menginginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun