"Perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan meliputi beberapa tahap, yaitu sterilisasi, pembuatan media, inisiasi, multiplikasi, pengakaran, dan aklimatisasi."
- Sterilisasi
- Dalam pelaksanaan kegiatan kultur jaringan media yang digunakan harus bersih atau terhindar dari kuman atau bakteri (steril) , yaitu laminar air flow cabinet, yaitu meja kerja steril yang digunakan untuk melakukan kegiatan inokulasi/ penanaman atau pengertian lainnya yaitu merupakan suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari sutu botol ke botol yang lain dalam kultur in vitro. Dan juga menggunakan alat-alat yang tentunya juga steril. Sterilisasi peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan kultur jaringan dapat dilakukan dengan pemanasan di dalam autoklaf serta pencelupan ke dalam etanol (disebut juga sebagai etil alkohol yang memiliki rumus kimia C2H5OH) atau larutan kaporit (Kalsium Hipoklorit yang memiliki rumus kimiaCa(ClO)2 atau yang biasanya digunakan untuk membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam kolam renang)
- Pembuatan media
- Komposisi dalam pembuatan media bergantung pada tanaman yang akan dikulturkan. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, hormon dan beberapa tambahan bahan lagi seperti agar-agar dan juga gula. Media yang digunakan untuk teknik kultur jaringan juga harus steril atau terhindar dari kuman dan bakteri.
- Inisiasi
- Inisiasi adalah pengambilan eksplan pada bagian tunas yang merupakan bagian yang sering digunakan dalam kegiatan inisiasi.
- Multiplikasi
- Multiplikasi yaitu kegiatan untuk memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada laminar air flow cabinet untuk menghindari kegagalan pertumbuhan eksplan.
- Pengakaran
- Dengan adanya teknik pengakaran berarti teknik kultur jaringan yang dilakukan telah berjalan dengan baik karena dalam teknik pengakaran eksplan telah menunjukan pertumbuhan akar. Dan dalam teknik pengakaran kita harus melakukan pengamatan secara rutin tiap harinya untuk melihat apakah ada kontaminasi dari bakteri atau jamur. Karena eksplan yang terkontaminasi oleh jamur atau bakteri akan menunjukan warna putih atau biru yang disebabkan oleh jamur atau busuk yang disebabkan oleh bakteri.
- Aklimatisasi
- Teknik terakhir adalah teknik aklimatisasi yaitu kegiatan untuk memindahkan eksplan dari ruang aseptik ke bedeng. Pemidahan dilakukan dengan sangat hati hati dan bertahap dengan diberi sungkup yang digunakan untuk melindungi eksplan dari udara luar dan juga hama yang akan merusak eksplan. Setelah bibit tanaman dapat beradaptasi dengan lingkungan ia di pelihara maka sungkup akan dilepas dan perawatan bibit akan dilakukan seperti pemeliharaan bibit generatif.
- Prinsip prinsip dalam kegiatan kultur jaringan adalah memperbanyak tanaman dengan menggunakan vegetatif tumbuhan yang menggunakan tempat buatan yang steril atau terbebas dari bakteri. Metode kultur jaringan banyak digunakan untuk memperbanyak tanaman khususnya tanaman yang sulit dikembangbiakan dengan cara generatif. Kultur jaringan akan mudah dilaksanakan dengan menggunakan jaringan meristem. Jaringan meristem atau yang disebut juga jaringan muda , jaringan meristem terdiri dari sel sel yang selalu membelah, dindingnya penuh dan vakuolanya kecil kecil serta plasmanya penuh. Kebanyakan orang menggunakannya untuk tissue culture Teknik kultur jaringan sebenarnya sangat sederhana, yaitu suatu sel atau irisan jaringan tanaman yang sering disebut eksplan yang secara aseptik diletakkan dan dipelihara dalam medium cair yang cocok dan dalam keadaan terbebas dari bakteri dan jamur. Dengan cara demikian sebagian sel pada permukaan irisan tersebut akan mengalami proliferasi dan membentuk jaringan seperti kalus yang berwarna putih yang disebut protocorm like body (PLB). Faktor-faktor lingkungan diluar faktor nutrisi contohnya seperti cahaya matahari, temperatur yang terkadang sangat panas maupun sangat dingin, kelembaban dan pH, juga harus dikondisikan agar paling sesuai untuk kelangsungan hidup protocorm like body (PLB) tersebut.
Setelah kita mengetahui teori-teori dan manfaat serta kekurangan dari kultur jaringan kita akan melanjutkan pembahasan mengenai kasus- kasus yang menyangkut teknik kultur jaringan. Ya seperti yang kita ketahui negara-negara maju sudah banyak yang menggunakan teknik kultur jaringan untuk mengembangkan teknologi dari negara tersebut. Negara tersebut mengambil plasma nutfah dengan menggunakan teknik kultur jaringan dari negara lain.
Plasma nutfah merupakan substansi pembawa keturunan yang dapat berupa sebagian atau utuh bagian dari suatu tumbuhan atau hewan. Plasma nutfah sangat berharga dalam pengembangan teknologi. Maka dari itu negara maju yang memiliki teknologi yang jauh lebih maju mengambil plasma nutfah dari negara lain yang masih belum bisa mengembangkan plasma nutfah dengan baik.
Saya setuju akan hal ini karena jika misalnya suatu tumbuhan dari negara yang belum disebut negara maju akan punah karena perubahan iklim yang begitu drastis sehingga menyebabkan banyak tanaman mati lebih baik tanaman itu di kloning dengan teknik kultur jaringan dan dikembangkan serta dipelihara oleh negara yang dapat ditinggali oleh tumbuhan tersebut dan juga tumbuhan tersebut selain menjaganya dari kepunahan dapat digunakan untuk kemajuan teknologi yang nanti nya dapat digunakan oleh negara masih berkembang agar dapat mengolah sendiri kekayaan alam yang ia punya dan dapat melakukan pengkulturan tanaman yang hampir punah serta melakukan pengembangan teknologi serta dapat mendukung pembangunan nasional oleh negara.
Lalu bagaimana negara asing dapat mengambil plasma nutfah dari suatu negara, jadi ada pihak lain dari negara tersebut yang menjual plasma nutfah kepada negara asing melalui jalan pintas lain seperti pasar gelap.
Dengan luasnya hutan dari negara tersebut maka akan mempersulit peneliti untuk melindungi plasma nutfah dari negara lain yang ingin mengambil plasma nutfah suatu negara secara ilegal. Peneliti asing yang ingin mengeksplorasi keanekaragaman hayati dari suatu negara harus mendapat persetujuan dari departemen luar negeri negara tersebut serta negara yang keanekaragaman hayatinya akan dieksplorasi.
Pengambilan plasma nutfah oleh negara asing juga dapat dilakukan dengan ketidaktahuan peneliti dari suatu negara yang akhirnya menyumbangkan plasma nutfah negaranya kepada negara asing yang lebih maju. Saya mohon maaf jika dalam artikel saya banyak kata kata yang salah dan juga kurang berkenan di hati para pembaca sekalian. Terima kasih
Sumber :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H