Marina dibangun untuk siapa? Tanah ulayat Bowosie dicaplok untuk siapa? Tanah, sawah, pekarangan bahkan rumah warga digusur untuk jalan menuju Golo Mori untuk siapa? Tanah 30 hektar di Toro Lema /Keranga milik Pemda yang akan dibangun hotel Bintang Lima untuk siapa? Model kepemimpinan seperti ini cenderung otoriter dan menguntungkan kelompoknya.
Kepemimpinan otoriter dalam genggaman kapitalis
Sifat dan karakter yang ingin benar sendiri dan tidak peduli dengan rakyat adalah type kepemimpinan otoriter (Authoritarian Leadership). Â Kepemimpinan otoriter adalah gaya kepemimpinan absolut dan menginginkan semua orang patuh tanpa syarat kepada sang pemimpin.
Pemimpin otoriter cenderung merasa bahwa dirinyalah yang paling pintar, sehingga mereka beranggapan bahwa semua kesuksesan yang terjadi adalah karena hasil dari kepemimpinannya. Merekapun tidak suka mendapat kritik dan saran dari orang lain.
Gaya kepemimpinan ini sering dipandang negatif karena tidak adanya kebebasan berpendapat untuk orang lain selain sang pemimpin itu sendiri. Tampaknya model kepemimpinan seperti ini terjadi di bumi NTT dan Manggarai Barat.Â
NTT pada era ini ternyata menyimpan potensi untuk kemajuan pariwisata dan kondisi ini membuka mata para pemodal untuk membuka usaha besarnya. Para kapitalis itu cerdik memanfaatkan kondisi dan karakter pemimpin. Dan pemimpin dalam type otoriter ini di negara manapun, pada umumnya terjebak dalam lingkaran para kapitalis. Untuk type kepemimpinan Edi Endi dan Victor Laiskodat, style kepemimpinan ini mudah terperangkap dalam genggaman para kapitalis itu. Dan itu yang saya lihat.
Gerakan "people power"
Tidak ada pilihan lain. Rakyat harus bangkit untuk melawan. Ketika muncul pemimpin otoriter, rakyat harus bersatu  untuk melawannya.
Penulis:Plasidus Asis Deornay S.H.
Advokat, Ketua Komodo Lawyers Club (KLC), tinggal di Labuan Bajo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H