Mohon tunggu...
Wibowo Bs
Wibowo Bs Mohon Tunggu... wiraswasta -

..INCOMPREHENSIBILITY OF GOD.. ..perkataan membentuk keyakinan, keyakinan membentuk tindakan, tindakan membentuk sikap+kebiasaan, sikap+kebiasaan membentuk karakter ..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Elang dan Ayam

16 Februari 2012   04:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:35 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_163073" align="aligncenter" width="204" caption="ex google"][/caption] Seberapa banyak kita tahu tentang elang ? Elang dikenal sebagai burung pemangsa berukuran besar, memiliki sayap yang lebar, paruh yang besar dan tajam, serta kuku yang kuat. Elang juga memiliki penglihatan tajam untuk melihat mangsa dari jarak yang jauh. Dengan kemampuan seperti ini, elang menempatkan dirinya berada di puncak rantai makanan pada ekosistem dimana dia berada. Dengan struktur otot dan tulang yang dipunyainya, elang adalah burung yang mampu terbang tinggi, dengan jarak yang cukup jauh serta membuat sarang hanya ditempat yang tinggi. Elang juga dikenal sebagai simbol penguasa nan perkasa. Negara Jerman menjadikan elang sebagai simbol negara, Amerika menggunakan sebagai "presidential seal", alias stempel presiden. Produsen pesawat tempur dunia tidak sedikit yang menggunakan nama spesies burung elang sebagai branding produknya. Seberapa banyak kita tahu tentang ayam ? Ayam juga masuk kelompok burung, hanya saja tidak bisa terbang. Ayam yang kita tahu, bisa berarti bahan makanan untuk manusia, obyek aduan, obyek bisnis sebagai pedaging, petelur maupun peliharaan. Rasanya tidak ada negara yang memakai ayam sebagai simbol negara, mungkin karena konotasi "ayam" yang bisa berarti negatif, melecehkan bahkan merendahkan. Bahkan restoran cepat-saji yang terkenal seperti "KFC" tidak menggunakan ayam sebagai logo / branding produknya. Sekarang, bagaimana jika anak elang hidup dan dibesarkan oleh induk ayam ? Seperti pepatah berkata, air dari cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga, kira2 seperti ini keadaan anak elang, sang anak elang hanya bisa melakukan apa yang ayam biasa lakukan, mengeker / mengais tanah untuk mencari makanan, sekedar menjadi obyek, bukan terbang tinggi apalagi bersarang "on the high ground". Jika elang mendapat tempat yang terhormat dan menjadi simbol (pemimpin) negara, apa jadinya ketika sang pemimpin berlaku mirip ayam ??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun